Kantor Berita Xinhua mengutip Xiong Qunli, ketua salah satu konsorisum terbesar dan paling cepat berkembang, China Electronics Technology Corporation (CETC) Group mengatakan pembangunan sistem KJ-500 menggunakan pesawat empat mesin turboprop Shaanxi Y-9 dan menggunan radome non-rotating yang dipasang di atas pesawat pesawat. Radar itu terdiri dari beberapa active electronically scanned array (AESA) yang dipasang dalam kombinasi segitiga untuk memberikan cakupan 360 °.
Radar, yang dikembangkan oleh CETC, merupakan varian yang lebih kecil dan lebih ringan dari sistem dipasang di pesawat KJ-2000 AEW & C. Namun karena menggunakan platform bermesin turboprop bukan seperti KJ-2000 yang menggunakan Il-76, KJ-500 hanya memiliki kemampuan lima jam misi, yang mungkin menunjukkan bahwa tangki bahan bakar telah dhilangkan untuk menyediakan ruang internal untuk kontroler onboard, radar, workstation, dan aircrew lainnya.
The No 38 Research Institute’s dalam laman resminya sebagaimana dikutip IHS Jane 17 Maret 2016 menggambarkan radar KJ-2000 ditetapkan sebagai “sistem radar udara terbesar di China” dan memberikan designator ‘K / LLQF01’. Perancangan sistem ini dilaporkan berdasarkan kerjasama industri China dengan Rusia yang telah berlangsung dari tahun 1990-an. Kerjasama dilakukan dengan Biro Desain Vega yang merancang sistem Shmel-M pada Il-76 yang digunakan sebagai platform A-50 Mainstay AEW & C Rusia.
KJ-500 ditampilkan pada Airshow China 2014 di Zhuhai dalam bentuk model di salah satu ruang pameran. Menurut model ini, radar KJ-500 dan workstation onboard disediakan oleh CETC No 38 Research Institute
Tidak ada komentar:
Posting Komentar