Dengan geografi berupa kepulauan dan sebagian besar alur perairan dangkal di wilayah Indonesia Barat, menjadikan model peperangan gerilya bawah air layak digelar bila suatu waktu meletus. Dengan latar belakang tersebut, konsep penggunaan kapal selam mini oleh TNI AL bisa menjadi pilihan tepat, terlebih dari sisi penguasaan teknologi dan pendanaan, sejatinya pembangunan kapal selam mini oleh industri strategis dalam negeri sudah bisa dilakukan.
Bahkan berkaca ke era revolusi kemerdekaan tahun 1947, Letkol D. Ginangan malah sudah berhasil mewujudkan prototipe kapal selam mini dengan panjang 7 meter. Meski saat itu pengujian ada kendalam teknis, sehingga kapal selam Ginangan tidak bisa menyelam, namun perlu dicatat prototipe kapal selam Ginangan berhasil dibuat dan di uji coba. Sebaliknya, pada masa kini pengembangan kapal selam di Indonesia masih jalan di tempat. Berita baik seputar ToT (Transfer of Technology) kapal selam memang ada, yakni pada pengadaan kapal selam Changbogo Class yang unit ketiga (pesanan terakhir) rencananya akan dibangun di galangan PT PAL.
Kembali ke segmen kapal selam mini, Dislitbangal TNI AL dan beberapa Perguruan Tinggi sejak beberapa tahun belakangan sudah menelurkan konsep kapal selam mini (midget submarine) di kelas 22 meter. Meski masih berkutat di level uji laboratorium, Dislitbangal sudah menampilkan desain kapal selam mini 22 meter (KS-22). Dalam tataran konsep, kapal selam mini Dislitbangal diketahui punya spesifikasi sebagai berikut:
- Panjang : 22.0 meter
- Diameter press hull : 3.0 meter
- Draft : 2.6 meter
- Displacement atas air : 111 ton
- Displacement bawah air : 133 ton
- Radius/ kecepatan di permukaan : 1200 mil / 8-12 knot
- Radius/ kecepatan di bawah air : 160 mil / 4-14 knot
- Endurance : 6 Minggu
- Kedalaman selam : 80-140 meter
- Awak : 11 personel
- Mesin : 1x250kW, Diesel generator
- Battery : 220 sel – 440 volt DC
- Kapasitas BBM : 20 ton
- Propeler : Twin screws – counter
- Senjata : 4 Torpedo SUT (Surface & Underwater Torpedo)
Dengan label ‘mini,’ maka akan nada keterbatasan kemampuan dibanding kapal selam kelas menengah yang punya bobot lebih besar, sebut saja Type 209 atau Kilo Class. Mungkin spesifikanya agak lebih dekat ke kapal selam Type 206 yang dahulu hampir melengkapi kekuatan armada TNI AL.
Keterbatasan kapal selam mini umumnya pada kemampuan endurance, kapasitas bahan bakar, kemampuan mesin diesel dan baterai, dan bekal persenjataan (satu tabung peluncur hanya untuk meluncurkan satu torpedo, alias tidak bisa internal reload). Meski begitu dukungan navigasi dan sensor dapat menyesuaikan dengan teknologi terbaru. Satu yang pasti, kapal selam mini lebih lincah dalam manuver dan bisa menjangkau perairan dangkal, termasuk berlayar di sungai.
Selain digagas Dislitbangal, konsep kapal mini juga ditawarkan purnawirawan TNI AL Kolonel (Pur) Ir Dradjat Budiyanto MBA. Ide Drajat muncul sejak tahun 1996, kapal selamnya diberinama IM X-1 (Indonesian Midget Experimental-One) yang ide awalnya berasal dari dr Laksamana Arief Kus Hariadi yang merupakan atasan Dradjat sewaktu masih bertugas di kesatuan AL dulu. Apa saja keunggulan rancangan kapal selam mini IM X-1 ini?
Rancangan kapal selam mini Drajat memungkinkan pengembang untuk mencari onderdil dan peralatan di dalam negeri. Jika di dalam negeri tidak tersedia, bisa mencari suku cadang (spare part) dari negara lain yang tidak merugikan Indonesia, seperti dari Pe
rancis yang open source. Sementara ada beberapa negara penjual suku cadang justru cenderung memiliki kebijakan yang merugikan negara pembeli.
Dalam kalkulasi Dradjat, pada 1996, ketika harga besi masih murah, diperkirakan pengembangan kapal selam mini per unit akan menghabiskan anggaran sekitar US$7 juta dengan asumsi harga besi saat itu US$400 per ton. Namun, kini ketika harga baja atau besi sudah naik tiga kali lipat,maka biaya pengembangan kapal selam ini diperkirakan membutuhkan US$21 juta per unit. Angka ini masih jauh di bawah harga pembelian kapal selam jadi dari luar negeri yang di atas US$40–50 juta per unit.Bahkan untuk harga kapal selam standar,sekitar US$300 juta per unit yang sudah dalam kondisi lengkap dengan semua peralatan militer modern.
Spesifikasi kapal selam mini rancangan Dradjat memiliki panjang 22 meter untuk hidung pendek,dan 24 meter untuk hidung panjang. Kapal selam Drajat punya berat 215 ton dengan kecepatan bawah air 18 knot atau 18 mil per jam. Kapasitas kapal selam mini ini mampu membawa 11 orang. Kelebihan lain dari kapal selam IM X-1 ini adalah rancangan lampu sonar yang lebih fleksibel dibanding kapal selam standar.
Jika kapal selam umumnya memiliki lampu sonar vertikal bak lampu mobil sehingga tidak bisa menerangi secara leluasa hanya satu arah, rancangan Dradjat dibuat sedemikian rupa hingga bisa vertikal longitudinal. ”Inovasi lampu sonar ini mungkin yang pertama kali di dunia,”klaim Dradjat. Selain itu, masih banyak kelebihan lain rancangan kapal selam IM X-1 Dradjat. Seperti karena kapal selam ini kecil maka tingkat kebisingannya lebih rendah jika dibandingkan kapal selam standar.
Hingga kini konsep kapal selam Dislitbangal dan kapal selam rancangan Drajat masih jauh dari wujud nyata. Jangankan diproduksi, diwujudkan menjadi bentuk prototipe saja belum. Seperti Dradjat yang sudah menyelesaikan konsep rancangannya sejak 1996 dan mulai mempromosikan ke pemerintah. Namun, hingga saat ini gayung tak jua bersambut.
Vietnam Langkahi Indonesia
Meski belum selama Indonesia dalam mengoperasikan kapal selam, kekuatan laut Vietnam sudah unjuk gigi dengan menggunakan Kilo Class dari Rusia. Terkhusus bicara tentang kapal selam mini, Vietnam pada tahun 2014 juga sudah berhasil meluncurkan kapal selam mini untuk kebutuhan sipil. kapal selam mini yang dibuat oleh seorang mekanik Vietnam sekarang sudah bekerja sempurna dan berfungsi penuh.
Nguyen Quoc Hoa, sang pembuat kapal selam mini, mengatakan kepada surat kabar online lokal Lao Dong pada hari Kamis bahwa mesin-mesin dalam kapal selam mini telah beroperasi dengan baik sejak pertama dirancang. “Uji coba sukses terhadap mesin-mesin internal kapal selam mini, termasuk sistem generator, sistem pasokan oksigen, filter udara dan sistem radar,” kata Hoa.
Hoa menambahkan bahwa kapal selam mini buatannya telah berhasil menerapkan teknologi canggih Air Independent Propulsion (AIP) saat menyelam. Teknologi AIP umum digunakan pada kapal-kapal selam canggih non-nuklir saat ini. Yang memungkinkan kapal selam untuk tetap bisa terus beroperasi tanpa perlu mengakses oksigen (dengan muncul ke permukaan atau menggunakan snorkel).
Kapal selam mini buatan Hoa memiliki bobot benaman 12 ton (tidak disebutkan apakah ini bobot benaman saat mengapung atau menyelam), dan mampu beroperasi pada kedalaman maksimum 50 meter dan mampu menempuh perjalanan sejauh 800 km dalam waktu 15 jam (sekitar 53 km/jam atau 28 knot- terbilang cepat).
BalasHapusPT.PURARI MITRA RAPUNZEL
General Trading, Ekspor / Import & Custom Clearance Import Service
Kepada YTH
Bapak / Ibu Pimpinan Perusahaan
di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan ada nya kegiatan import yang di lakukan oleh perusahaan saudara,kami dari PT. PURARI MITRA RAPUNZEL menawarkan jasa untuk proses yang beroperasi di Jasa Impor Bea Cukai, Laut Internasional dan Freight Forwading. Selain itu, Kami juga menyediakan Customs Clearance di Bandara serta Pelabuhan seluruh Indonesia.
Cara Impor Undername yaitu mengimpor barang dari luar negeri dengan meminjam perusahaan lain yang memiliki izin dan terdaftar di pabean.
Agar proses import berjalan dengan lancar dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya dipilih perusahaan yang reputasinya baik dan terpercaya, dan perlu dibuat Surat Perjanjian secara tertulis (Surat Indentor) dan jelaskan dalam perjanjian apakah ingin Q/Q atau langsung kepada penerima Undername.
kirim penjelasan ke supplier dan nyatakan bahwa perusahaan itu hanya ditunjuk sebagai pelaksanaan import saja, sehingga tidak terjadi kesalah pahaman.
LAYANAN KAMI TERMASUK :
- UNDER NAME IMPORT
- BORONGAN IMPORT
- CUSTOMS CLEARANCE
- MELALUI UDARA DAN LAUT ( LOKAL / INTERNASIONAL )
- SEMUA JENIS BARANG,TERMASUK CARGO BERBAHAYA / PRIBADI
- MENGIMPORT MESIN BEKAS / SUDAH TERPAKAI
- CUSTOMS BARANG BEKAS.
KAMI TERDAFTAR DAN MEMPUNYAI LISENSI / IZIN IMPORT,DI ANTARANYA :
- SRP / NIK
- NPWP
- API-U
- IT BESI / BAJA
- NPIK ELECTRONIK
- LS / SNI / BARANG TIDAK BARU ( BEKAS )
Tanyakan ke shiper perihal Proforma Dokument i, e:
Packing List, Invoice, Bill of Lading/Air Way Bill,
Dan kemudian periksa serta konfirmasi dengan perusahaan undername dan jika perusahan undername menyatakan Tidak Masalah, maka barang siap dikirim dan pastikan kepada perusahaan undername siapa pengangkut (freight forwarder) barang tersebut sampai ke pelabuhan di Indonesia.
Setelah barang sampai ke pelabuhan di Indonesia, maka shipper atau agen forwarder di Indonesia menyiapkan dokumen untuk mendapatkan PIB (Pemberitahuan Import Barang) dengan sistim EDI/PPJK, lalu membayar bea masuk ke Bank, dan setelah itu hubungi EDI/PPJK untuk mendapatkan respon. Dalam hal ini hasil yang diperoleh ada dua kemungkinan, yaitu:
1. Jalur Hijau ‘green line’ :
Barang langsung dapat keluar setelah dokumennya diperiksa.
2. Jalur Merah ‘red line’ :
Barang perlu diperiksa fisiknya oleh Bea Cukai.
Setelah mendapat respon EDI/PPJK, baru mendapat deklarasi import (NOTUL) dari kantor pabean bahwa barang telah selesai diproses dan barang boleh keluar.
Jika barang impor mendapat NOTUL (Pajak Pertambahan Nilai), bayar dahulu pajak pertambahan nilai untuk mendapat SPPB (Surat Perintah Pengeluaran Barang) atau deklarasi import dari Imigrasi.
Seluruh dokumen import seperti PIB, Pembayaran Bea Masuk, kopi Air Way Bill, kopi Bill of Lading dan lain-lain diberikan kepada perusahaan undername, sedangkan kopiannya untuk pemilik barang.
Saya terap kan dan saya anjur kan melalui email ini,agar Bpk / Ibu dapat mengerti kata-kata dalam isi email dan dalam masalah import besi baja dan sejenis kayu dari luar ke indonesia,kami dari PT.PURARI MITRA RAPUNZEL siap mempenuhi ( Hs KODE QUOTA PI dan QUOTA IZIN KEHUTANAN ) besi baja dan segala kebutuhan dari luar,kami siap membantu nya.
Regards,
AGUS RIZAL
Marketing
Email : agus.purarimitraimport@gmail.com
Hp / Whatsapp : 0822 6112 5670 / 0853 6257 5095
Telephone : +6221 8770 3907 / +6221 2282 2117
Jl. Raya Lapangan Tembak No.3B
Cibubur, Jakarta Timur 13710
Indonesia
www.purarimitrarapunzel.com/