Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk keras serangan teroris di Ankara, dan menyatakan belasungkawa kepada rakyat Turki. Demikian hal tersebut dilaporkan media Rusia Sputnik, mengutip keterangan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, Minggu (13/3).
"Vladimir Putin mengutuk serangan brutal teroris di Ankara. Sehubungan dengan banyaknya korban tewas akibat serangan tersebut, presiden Rusia turut mengungkapnya duka cita terhadap rakyat Turki yang menderita akibat serangan teroris," kata Peskov kepada wartawan.
Pada Minggu (13/3), ledakan besar menghantam Taman Guven di pusat kota Ankara. Pemerintah setempat mengonfirmasi bahwa sebanyak 34 orang tewas dan 125 orang lainnya terluka akibat ledakan tersebut.
"Sebanyak 30 orang tewas di tempat kejadian, sementara empat lainnya meninggal di rumah sakit. Kami menduga bisa jadi ada satu atau dua pelaku bom bunuh diri di antara korban," kata Menteri Kesehatan Turki Muezzinoglu kepada wartawan pada konferensi pers di Ankara.
Dalam sebuah pernyataan tertulis setelah ledakan, Presiden Erdogan mengutuk aksi pengeboman sebagai serangan teror dan bersumpah untuk menindak organisasi teroris, yang menurutnya sedang mencoba memanfaatkan ketidakstabilan di kawasan Timur Tengah untuk menargetkan Turki.
Hingga kini otoritas Turki belum mengatakan kelompok militan mana yang berada di balik pengeboman Ankara baru-baru ini. Namun, atas serangan serupa yang terjadi di Ankara pada Februari lalu, Turki menuduh milisi Kurdi sebagai pihak yang bertanggung jawab di balik aksi terorisme tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar