“Sekarang pergerakan wisatawan asal Malaysia menuju Lombok mencapai 100 persen,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat Lalu Moh Faozal di Mataram, Kamis (24/3/2016).
Menurut dia, dari 180 kursi yang disediakan maskapai AirAsia dari Malaysia menuju Lombok Internasional Airport (LIA), dulu Bandara Internasional Lombok (BIL) Lombok, Praya, Lombok Tengah, yang melakukan penerbangan sehari dua kali, sudah tidak lagi didominasi TKI, melainkan warga Malaysia yang ingin berlibur ke daerah ini.
“Kalau dulu penerbangan AirAsia itu masih didominasi TKI, sekarang sudah berbalik wisatawan Malaysia yang banyak datang ke Lombok,” ujarnya.
Menurut Faozal, saat penyelenggaraan “table top” di Malaysia beberapa waktu lalu, dari 28 agen perjalanan wisata yang mengikuti kegiatan itu mampu menjual paket dalam sehari dengan nilai transaksi mencapai Rp10,1 miliar. “Rata-rata tujuan wisatawan Malaysia ini ingin melihat pantai di Lombok, karena memang di Malaysia mereka tidak melihat pantai seperti di negaranya,” katanya.
Pemerintah Provinsi NTB menargetkan pertumbuhan wisatawan asal Malaysia pada 2016 mencapai 500.000 orang dari total target 3 juta wisatawan yang datang ke daerah itu. “Untuk bulan Maret saja, wisatawan asal Malaysia yang datang ke Lombok sudah mencapai 20.000 orang,” kata dia.
Namun demikian, tingginya angka kunjungan wisatawan asal Malaysia untuk mengunjungi Lombok masih terbentur minimnya jumlah penerbangan.
Untuk mengatasi kendala tersebut, lanjut Faozal, saat ini pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan maskapai Malindo milik Lion Group untuk membuka penerbangan Malaysia-Lombok. “Dari hasil pembicaraan dengan manajemen Malindo, mereka setuju dan siap untuk membuka rute Malaysia-Lombok sepakan tiga kali penerbangan dan diusahakan mulai tahun ini sudah bisa berjalan,” kata Faozal.
Faozal optimistis dengan tingginya jumlah wisatawan yang datang ke Lombok maka target tiga juta wisatawan di tahun 2016 akan terpenuhi. (SUMBER: Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar