Prajurit TNI patroli di lebanon ©Puspen TNI☆
Pasukan Kontingen Garuda TNI dikenal dekat dengan masyarakat di tempat mereka bertugas. Di Lebanon, mereka berhasil merebut simpati masyarakat.
Semenjak tergabung dalam pasukan pemelihara perdamaian dunia di Lebanon melalui bendera UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon), Indonesia termasuk sebagai salah satu negara yang disegani karena keberhasilannya dalam mengukir prestasi.
Beberapa negara yang terlibat dalam Satgas Unifil juga menjadikan Satgas Garuda sebagai referensi untuk mempelajari cara pendekatan terbaik terhadap masyarakat Lebanon. Mereka berharap dapat menjalin hubungan emosional yang baik dengan masyarakat lokal seperti yang dilakukan pasukan Indonesia.
"Garuda" menjadi sebuah nama yang familiar di tengah-tengah masyarakat Lebanon. Apabila seorang Prajurit TNI berbelanja, berkunjung ke masyarakat, atau bahkan hanya sebatas berpapasan sering sekali penduduk lokal menyambut dengan teriakan bersahabat "Garuda!" Kemudian akan dibalas teriakan yang sama oleh prajurit TNI.
Mereka bisa mengenali prajurit Indonesia dengan sangat mudah, biasanya dengan melihat lambang bendera Merah Putih yang melekat di lengan kiri baju prajurit.
"Yang paling unik menurut mereka adalah senyum khas Indonesia yang bersahabat," kata Komandan Kontingen Garuda 2015-2016, Kolonel Kav Jala Argananto.
Kolonel Argananto mengaku sudah jadi agenda wajib bagi pasukan Garuda untuk melaksanakan silaturahmi dengan tokoh masyarakat dan penduduk lokal.
Dia selalu menekankan kepada para Prajurit Garuda untuk selalu menjaga hubungan dengan sesama Pasukan Penjaga Perdamaian termasuk dengan penduduk setempat, tetapi tentunya harus memperhatikan prinsip Imparsial (tidak memihak) serta kewaspadaan sebagaimana layaknya sebuah tugas operasi.
Kehadiran prajurit TNI sebagai Pasukan Penjaga Perdamaian PBB berkali-kali mendapat pujian internasional.
"Bukan hanya menyangkut faktor keamanan semata, namun juga bermanfaat bagi kehidupan sosial di lingkungan tempat tugas," kata Force Commander Unifil Mayjen Luciano Portolano.
Hal senada juga disampaikan oleh Panglima Angkatan Bersenjata Lebanon Jenderal Jean Qahwaji. Dia mengatakan kehadiran Kontingen Garuda yang tergabung dalam Pasukan Penjaga Perdamaian PBB memberi ketenangan bagi warga setempat.
"Masyarakat Lebanon berharap selalu ada prajurit TNI Kontingen Garuda dalam penugasan UN Peacekeepers di Lebanon, karena pasukan Kontingen Garuda sangat mudah untuk berinteraksi dengan masyarakat Lebanon," katanya.
Pasukan Kontingen Garuda TNI dikenal dekat dengan masyarakat di tempat mereka bertugas. Di Lebanon, mereka berhasil merebut simpati masyarakat.
Semenjak tergabung dalam pasukan pemelihara perdamaian dunia di Lebanon melalui bendera UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon), Indonesia termasuk sebagai salah satu negara yang disegani karena keberhasilannya dalam mengukir prestasi.
Beberapa negara yang terlibat dalam Satgas Unifil juga menjadikan Satgas Garuda sebagai referensi untuk mempelajari cara pendekatan terbaik terhadap masyarakat Lebanon. Mereka berharap dapat menjalin hubungan emosional yang baik dengan masyarakat lokal seperti yang dilakukan pasukan Indonesia.
"Garuda" menjadi sebuah nama yang familiar di tengah-tengah masyarakat Lebanon. Apabila seorang Prajurit TNI berbelanja, berkunjung ke masyarakat, atau bahkan hanya sebatas berpapasan sering sekali penduduk lokal menyambut dengan teriakan bersahabat "Garuda!" Kemudian akan dibalas teriakan yang sama oleh prajurit TNI.
Mereka bisa mengenali prajurit Indonesia dengan sangat mudah, biasanya dengan melihat lambang bendera Merah Putih yang melekat di lengan kiri baju prajurit.
"Yang paling unik menurut mereka adalah senyum khas Indonesia yang bersahabat," kata Komandan Kontingen Garuda 2015-2016, Kolonel Kav Jala Argananto.
Kolonel Argananto mengaku sudah jadi agenda wajib bagi pasukan Garuda untuk melaksanakan silaturahmi dengan tokoh masyarakat dan penduduk lokal.
Dia selalu menekankan kepada para Prajurit Garuda untuk selalu menjaga hubungan dengan sesama Pasukan Penjaga Perdamaian termasuk dengan penduduk setempat, tetapi tentunya harus memperhatikan prinsip Imparsial (tidak memihak) serta kewaspadaan sebagaimana layaknya sebuah tugas operasi.
Kehadiran prajurit TNI sebagai Pasukan Penjaga Perdamaian PBB berkali-kali mendapat pujian internasional.
"Bukan hanya menyangkut faktor keamanan semata, namun juga bermanfaat bagi kehidupan sosial di lingkungan tempat tugas," kata Force Commander Unifil Mayjen Luciano Portolano.
Hal senada juga disampaikan oleh Panglima Angkatan Bersenjata Lebanon Jenderal Jean Qahwaji. Dia mengatakan kehadiran Kontingen Garuda yang tergabung dalam Pasukan Penjaga Perdamaian PBB memberi ketenangan bagi warga setempat.
"Masyarakat Lebanon berharap selalu ada prajurit TNI Kontingen Garuda dalam penugasan UN Peacekeepers di Lebanon, karena pasukan Kontingen Garuda sangat mudah untuk berinteraksi dengan masyarakat Lebanon," katanya.
♖ Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar