Selasa, 08 Maret 2016

Kurdi Sebut AS Telah Selesaikan Pangkalan di Suriah


marinir as
Amerika Serikat telah hampir selesai menyiapkan sebuah pangkalan udara di wilayah Suriah Utara yang dikendalikan Kurdi dan melanjutkan dengan pembangunan pangkalan kedua untuk digunakan sebagai fasilitas militer dan sipil. Demikian dilaporkan website Kurdi Minggu dan dikutip Reuters Senin 7 Maret 2016.
Situs berita BasNews yang berbasis Erbil, mengutip sumber militer di Angkatan Demokrat Suriah Kurdi mengatakan sebagian besar pekerjaan di landasan pacu di kota minyak Rmeilan di Hasaka telah selesai, sementara pangkalan udara baru di tenggara dari Ayn al-Arab yang mengangkangi perbatasan Turki, sedang dibangun.

Sumber di aliansi didukung yang didukung Amerika dan mencakup kelompok-kelompok bersenjata Arab mengatakan ahli dan teknisi AS terlibat dalam proyek ini.
Pejabat Kurdi Suriah baru-baru ini mengatakan pangkalan Rmeilan sedang digunakan oleh helikopter militer AS untuk logistik dan pengiriman.
Amerika Serikat mengirim puluhan tentara operasi khusus untuk Suriah utara tahun lalu untuk membantu kekuatan oposisi dalam perjuangan mereka melawan kelompok ISIS. Mereka juga telah menjatuhkan pasokan amunisi untuk pemberontak di provinsi ini.
Namun seorang juru bicara Central Command (CENTCOM) AS membantah laporan tersebut. “Lokasi dan pasukan kekuatan kami tetap kecil dan sesuai dengan apa yang sebelumnya telah diberi pengarahan oleh pejabat pertahanan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Bulan lalu, penasihat AS yang didukung oleh serangan udara koalisi dibantu pimpinan pemberontak Suriah Kurdi merebut dan menguasai kota strategis Shadadi dari ISIS, tapi pasukan AS jauh dari garis depan, kata para pejabat AS.
Suriah Kurdi telah mendirikan kontrol atas wilayah yang luas dari Suriah utara sejak perang sipil meletus pada tahun 2011, dan milisi YPG mereka telah menjadi mitra utama koalisi pimpinan AS melawan ISIS.
Hubungan militer AS dengan Kurdi Suriah semakin tumbuh meskipun ada kekhawatiran Turki yang juga anggota NATO. Negara ini menyebut YPG sebagai kelompok teroris karena memiliki hubungannya dengan PKK, yang melancarkan pemberontakan di Turki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar