“Rusia telah memutuskan untuk membekukan pengiriman sistem rudal anti-pesawat S-300 ke Iran,” demikian tulis surat kabar Kuwait Al-Jarida dan dilansir media Israel Ynet News Senin 7 Maret 2016.
Laporan tersebut mengutip sumber yang sangat terpercaya yang mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan untuk menangguhkan pengiriman sistem pertahanan udara canggih karena Iran gagal menepati janjinya untuk tidak memberikan persenjataan canggih untuk Hizbullah Lebanon.
Sumber, yang ingin tetap anonim, mengatakan kepada harian Kuwait bahwa Putin mendapat informasi dan bukti dari Israel bahwa Iran mentransfer sistem rudal permukaan ke udara SA-22 buatan Rusia ke Hizbullah lebih dari sekali.
Menurut laporan itu, pilot Rusia pada misi di atas Suriah dan Lebanon telah sering melaporkan bahwa sistem radar mereka mendeteksi sistem rudal canggih permukaan ke udara di daerah yang dikendalikan Hizbullah di perbatasan Lebanon-Suriah.
Rusia menandatangani kontrak US$ 800 juta untuk menjual sistem rudal S-300 pada Iran tahun 2007, namun pada tahun 2010 kontrak ditangguhkan karena embargo PBB tetapi pada 2015 larangan itu dicabut oleh Putin karena kemajuan pembicaraan soal nuklir Iran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar