Moskow telah dikerahkan S-400 sistem pertahanan udara yang paling maju, dikatakan tidak memiliki sama global, untuk menjaga langit di atas Suriah setelah Turki tempur F-16 ditembak jatuh Rusia Su-24 bomber atas wilayah Suriah pada hari Selasa.
Sistem ini menggunakan tiga jenis rudal yakni dari jarak panjang dan jarak menengah rudal dan dapat terlibat sebanyak dengan 36 target sekaligus.
Selain itu, S-400 adalah satu-satunya kompleks rudal di dunia yang mampu menghantam target terletak di luar cakrawala. Menurut ahli pertahanan Konstantin Sivkov kepada Radio Sputnik, sistem ini juga baik untuk melindungi dari peperangan elektronik.
Singkatnya, S-400 adalah sistem pertahanan terbaik yang ada di gudang senjata Rusia. Tapi hanya dalam kasus, Triumf juga akan dibantu oleh S-300F Fort (SA-N-6 Grumble) sistem pertahanan udara yang dipasang di penjelajah Moskva.
“Sistem S-300 di Moskva juga merupakan sistem yang sangat mampu yang mirip dengan S-400, tetapi kalah kuat. Salah satu jenis rudal mendukung sistem ini adalah Rif-M yang dapat memukul target pada jarak 95 mil di ketinggian hingga 90,000 kaki. Sistem ini dapat terlibat dengan setengah lusin target sampai dengan dua belas rudal secara bersamaan, ” tulis Dave Majumdar, editor pertahanan di National Interest Sabtu 28 November 2015.
Pada hari Selasa 24 November 2015, F-16 Turki menembak jatuh sebuah Su-24 karena ditudh masuk wilayah udara mereka. Sesuatu yang dibantah oleh Rusia. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak untuk meminta maaf atas insiden itu. Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan kejadian ini sebagai tusukan dari belakang oleh kaki tangan teroris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar