Amerika Serikat bisa memblokir penjualan T-50 karena pesawat ini menggunakan mesin jet dan banyak elektronik buatan Amerika yang menjadikan Korea harus mendapatkan izin ketika harus menjual pesawat tersebut. Sebelumnya Indonesia, Irak, Filipina dan Thailand juga telah membeli T-50 tanpa masalah. Negara-negara ini dianggap tidak menimbulkan risiko pencurian teknologi.
Masalah di Asia terutama negara-negara Asia Timur telah terbukti rentan terhadap mata-mata China yang berusaha memperoleh teknologi militer kunci. Tidak hanya spesifikasi tetapi untuk mendapatkan rincian manufaktur teknologi tersebut.
Pesawat single mesin, dua kursi T-50 juga dapat digunakan untuk pertempuran dengan penambahan upgrade sekitar US$10 juta per unit. Korea Selatan merancang dan diproduksi T-50 setelah lebih dari satu dekade mereka berusaha dengan program yang menghabiskan lebih dari US$2 miliardari. Uji terbang pertama T-50 berlangsung pada tahun 2002. Pesawat seberat 13 ton sebenarnya tempur ringan dan dapat terbang pada kecepatan supersonik. Dengan beberapa peralatan tambahan seperti radar dan fire control T-50 akan muncul menjadi varian pesawat tempur TA-50. Versi ini membawa auto-meriam 20mm dan sampai 4,5 ton bom pintar dan rudal ditambah sistem elektronik untuk membuat semua pekerjaan itu. T-50 dapat tinggal di udara sekitar empat jam per sortie dan memiliki masa kerja 8.000 jam terbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar