Langkah ini dilakukan setelah keputusan AS untuk memposisikan banyak armadanya ke ujung perang konvensional. AS bergerak menjauh dari strategi militer yang berorientasi pencegahan. Selain itu banyak dari pembom berkemampuan nuklir era Perang Dingin sedang pensiun sementara pembom varian baru masih dilengkapi dengan lebih sistem senjata tradisional.
Sebagaimana dilaporkan Flightglobal pembom berat sekarang akan diuji untuk meluncurkan senjata tersebut baik senjata yang dipasang di sayap maupun di teluk senjata internal. Laporan itu menyatakan bahwa “Boeing melakukan perbaikan sistem komunikasi yang akan memungkinkan B-52s untuk memperbarui rencana misi mereka melalui satelit dan mentarget ulang senjata ketika dalam penerbangan. Kebanyakan pesawat tempur lainnya bisa telah melakukannya hal ini selama beberapa dekade sebelumnya”
Jason Denney, Direktur Sistem Serangan Jarak Jauh, Misil dan Fire Control Lockheed Martin telah menguatkan kabar bomber B-52 sekarang akan dilengkapi dengan JASSM-ERs dan akan dipasang untuk membawa rudal baik secara internal dan di tiang.
“JASSM dan JASSM-ER memiliki peran penting di Amerika Serikat dan mitra-mitranya dalam hal pertahanan strategis jangka panjang,” kata Denney, “Rudal-rudal ini akan memberikan kemampuan yang efektif dan lebih terjangkau terhadap ancaman Anti-Access / Area Denial, sehingga memberikan kemampuan strategis dan warfighters internasional untuk AS.”
IHS Jane Defense Weekly menjelaskan, “JASSM-ER memiliki kisaran dua setengah kali lebih jauh dibandingkan AGM-158A JASSM yang menjadi dasar, yang berarti dapat diluncurkan dari wilayah udara dan di luar jangkauan jarak rudal udara ke permukaan dan dimaksudkan untuk digunakan terhadap bernilai tinggi. ”
Nuklir Dilucuti, Non Siluman Ditutupi
Rudal baru ini nanti juga akan diintegrasikan ke pesawat lain seperti Lockheed F-16 dan Boeing / Rockwell B-1B. F-15-E juga diharapkan akan segera dilengkapi.
Desain asli pembom ini menggunakan enam mesin turboprop dan tata letak sayap lurus. Tetapi pada upgrade ke delapan mesin diganti dengan turbojet dengan desain sayap menyapu. Pembom ini dirancang untuk mengangkut 32.000 kilogram senjata. B-52 dikonseptualisasikan dengan tujuan membawa senjata nuklir ketika AS melakukan investasi besar-besaran ke pertahanan berbasis pencegahan di masa Perang Dingin.
B-52 telah melihat banyak perang dan terbang dengan operator aslinya selama 50 tahun, sampai tahun 2005. Pada tahun 2012 dilaporkan bahwa 85 pembom B-52 digunakan secara aktif sementara sembilan dikategorikan sebagai bagian dari armada cadangan. Diperkirakan militer AS akan terus menggunakan B-52 hingga 25-30 tahun lagi. Setelah B-52 diberhentikan tugasnya, Long-Range Strike Bomber (LRS-B) akan mengambil tempatnya.
Banyak B-52 pembom baru-baru ini di-service ulang untuk menghilangkan beban nuklir mereka. Langkah ini dilakukan setelah perjanjian pengawasan senjata baru antara Amerika Serikat dan Rusia.
Pembom B-52 sebelumnya mampu mengangkut 20 rudal berkemampuan nuklir. Dan sekarang B-52 akan dilengkapi sekitar 20 Lockheed Martin JASSM-ER yang merupakan senjata non nuklir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar