Inilah dokumen rahasia pengembangan sistem persenjataan nuklir Rusia
yang tanpa sengaja disorot, direkam dan kemudian disiarkan dua stasiun
televisi milik pemerintah Rusia.
MOSKWA, KOMPAS.com — Kremlin,
Rabu (11/11/2015), mengakui bahwa sebuah stasiun televisi Rusia tanpa
sengaja mengungkap rencana rahasia terkait pengembangan sebuah sistem
peluru kendali nuklir.
Dua stasiun televisi pemerintah, NTV dan Channel One, memperlihatkan seorang perwira militer tengah membaca sebuah dokumen rahasia.
Dokumen itu berisi foto, gambar, dan rincian sebuah sistem persenjataan yang diberi nama Status-6 yang dirancang oleh Rubin, perusahaan produsen kapal selam yang berbasis di St Petersburg.
"Peluru-peluru kendali nuklir yang ditembakkan kapal selam akan menciptakan sebuah zona kontaminasi nuklir ekstensif yang membuat semua kegiatan militer dan ekonomi di daerah itu terganggu untuk waktu lama," demkian isi dokumen yang terpampang jelas selama beberapa detik.
Dokumen rahasia itu terekam kamera televisi dalam sebuah pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan para perwira militer di kota Sochi di tepi Laut Hitam, Senin lalu.
Rekaman itu disiarkan pada Selasa (10/11/2015) dan kemudian dihapus oleh stasiun televisi itu. Namun, sejumlah situs berita masih memuat foto dan berita tentang hal tersebut.
"Benar, sejumlah data rahasia terekam kamera dan disiarkan secara luas sehingga rekaman itu harus dihapus," ujar juru bicara Presiden Putin, Dmitry Peskov.
"Pada masa depan kami akan melakukan langkah-langkah preventif agar hal semacam ini tak terjadi lagi," tambah Peskov.
Sejauh ini tidak diperoleh penjelasan bagaimana gambar berisi dokumen rahasia seperti itu bisa lolos dari proses penyuntingan di dua stasiun televisi yang dikendalikan pemerintah itu.
Dua stasiun televisi pemerintah, NTV dan Channel One, memperlihatkan seorang perwira militer tengah membaca sebuah dokumen rahasia.
Dokumen itu berisi foto, gambar, dan rincian sebuah sistem persenjataan yang diberi nama Status-6 yang dirancang oleh Rubin, perusahaan produsen kapal selam yang berbasis di St Petersburg.
"Peluru-peluru kendali nuklir yang ditembakkan kapal selam akan menciptakan sebuah zona kontaminasi nuklir ekstensif yang membuat semua kegiatan militer dan ekonomi di daerah itu terganggu untuk waktu lama," demkian isi dokumen yang terpampang jelas selama beberapa detik.
Dokumen rahasia itu terekam kamera televisi dalam sebuah pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan para perwira militer di kota Sochi di tepi Laut Hitam, Senin lalu.
Rekaman itu disiarkan pada Selasa (10/11/2015) dan kemudian dihapus oleh stasiun televisi itu. Namun, sejumlah situs berita masih memuat foto dan berita tentang hal tersebut.
"Benar, sejumlah data rahasia terekam kamera dan disiarkan secara luas sehingga rekaman itu harus dihapus," ujar juru bicara Presiden Putin, Dmitry Peskov.
"Pada masa depan kami akan melakukan langkah-langkah preventif agar hal semacam ini tak terjadi lagi," tambah Peskov.
Sejauh ini tidak diperoleh penjelasan bagaimana gambar berisi dokumen rahasia seperti itu bisa lolos dari proses penyuntingan di dua stasiun televisi yang dikendalikan pemerintah itu.
Editor | : Ervan Hardoko |
Sumber | : AFP |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar