Tahun 2017 sepertinya bakal jadi momen kebangkitan alutsista TNI AL, di tahun tersebut TNI AL dijadwalkan akan menerima kedatangan kapal selam perdana Changbogo Class dari Daewoo Shipbuilding Marine Engineering (DSME), Korea Selatan, lalu ada pula PKR (Perusak Kawal Rudal) SIGMA Class 10514 dari galangan Damen Schelde Naval Shipbuilding, Belanda. Tapi tak itu saja, armada TNI AL juga siap menerima kapal latih tiang tinggi (tall ship) penerus the legend KRI Dewa Ruci.
KRI Dewa Ruci yang usia pengabdiannya telah melampaui 60 tahun dipandang sudah mencapai batas usia. Selain menyandang peran sebagai kapal latih bagi taruna AAL (Akademi Angkatan Laut), keberadaan KRI Dewa Ruci selama ini juga mengemban misi strategis, terutama perannya sebagai duta bangsa dalam membangun komunikasi yang intens antar negara sahabat lewat kunjungan muhibahnya.
Hingga tulisan ini diturunkan, pihak TNI AL belum menyebut identitas nama pengganti KRI Dewa Ruci. Yang jelas pengganti KRI Dewa Ruci juga merupakan kapal tiang tinggi dari model Barquantine. Selain dirancang lebih canggih, penerus Dewa Ruci juga punya dimensi dan kapasitas lebih besar. Yang dipercaya membangun kapal latih ini adalah galangan kapal Freire Shipyard dari Spanyol. Seperti dikutip dari sumber resmi, penerus Dewa Ruci punya panjang 111,2 meter, lebar 7,8 meter dengan bidang layar 3.350 meter2. Dari segi kapasitas, kapal ini dapat menampung 120 taruna dengan 80 awak kapal.
Sebagai perbandingan, KRI Dewa Ruci saat ini hanya dapat membawa 70 taruna dengan jumlah awak 60 orang. Ini artinya ada peningkatan kapasitas lebih dari dua kali lipat dengan datangnya kapal latih terbaru. Kapasitas tamping taruna menjadi hal yang penting, mengingat dengan kondisi yang ada, KRI Dewa Ruci kerap tidak bisa membawa serta semua taruna satu lifting dalam korps terkait. Bahkan untuk taruna dari korps pelaut pun belum tentu kebagian tempat untuk berlayar keliling dengan Dewa Ruci.
Sebagai informasi, di AAL terdapat tiga korps, yakni Pelaut, Administrasi, dan Komando/Marinir. Pengenalan ilmu navigasi dan pengalaman berlayar dengan kapal tinggi menjadi bekal penting untuk membentuk kualitas perwira TNI AL. Sementara untuk pendidikan lanjutan, taruna akan dikenalkan pada korvet latih KRI Ki Hajar Dewantara 364 buatan Yugoslavia.
Terkait dengan kapal latih yang sedang dibangun di Spanyol, pada 16 November 2015 lalu berlangsung prosesi pemotongan plat baja perdana (steel cutting) di kota Vigo sebagai markas galangan Freire. Kota Vigo Spanyol berjarak 550 km dari ibukota Madrid. Vigo merupakan kota kecil yang indah di pantai barat Spanyol menghadap ke Samudera Atlantik. Dalam acara tersebut turut dihadiri Dansatgas Laksma TNI Didin Zainal Abidin beserta seluruh Staf Satgas. Dalam roadmap pembangunan, kapal direncanakan rampung pada bulan Mei 2017, dan diharapkan sudah tiba di Tanah Air pada bulan Juli 2017.
KRI Dewa Ruci
KRI Dewa Ruci dibuat pada tahun 1952 oleh HC Stulcken & Sohn Shipyard di kota Hamburg, Jerman (d/h Jerman Barat). Kemudian kapal ini resmi diluncurkan pada bulan Januari 1953 dan Juli 1953 dilayarkan ke Indonesia oleh Kapten Hottendorf dan tiba di Pangkalan TNI AL Surabaya pada 1 Oktober 1953. Selanjutnya oleh KSAL Laksamana RS Subijakto, kapal ini resmi menyandang label kapal latih TNI AL dengan komandan pertamanya Kapten Laut (P) A.F.H Rosenow.
Pada tahun 1961 Dewa Ruci telah mengibarkan Sang Saka Merah Putih hingga ke Australia. Kemudian pada tahun 1964, untuk pertama kali melakukan pelayaran mengelilingi dunia, melintasi terusan Suez, Laut Mediterania, dan Samudera Atlantik untuk sampai ke New York. Pelayatan selanjutnya diteruskan melewati terusan Panama dan mengarungi
Samudera Pasifik menuju Tanah Air.
Pada tahun 2010, KRI Dewa Ruci kembali melanglang jagad, kapal layar ini melakukan perjalanan panjang dan mengunjungi sejumlah negara sahabat, termasuk India, Turki, Spnyol, Perancis, Belgia,
Inggris, Belanda, dan Italia.
Sejak pelayaran muhibah keliling dunianya yang pertama, KRI Dewa Ruci kerap mengundang decak kagum berbagai bangsa dan meraih berbagai penghargaan dalam aneka lomba kapal layar internasional. Terakhir, pada bulan Juli 2010, Dewa Ruci meraih tiga penghargaan dalam festival “The Tall Ship Race 2010” yang berlangsung di Anwerpen, Belgia. Dalam festival yang diikuti 74 kapal layar tiang tinggi dari sejumlah negara, KRI Dewa Ruci terpilih sebagai kapal terbaik dalam peran parade memasuki Pelabuhan Antwerpen dan sebagai kapal yang berasal dari negara terjauh. (Gilang Perdana)
Spesifikasi KRI Dewa Ruci
– Model: Barquantine
– Layar: 16 layar seluas 1.091 meter persegi
– Tinggi tiang depan: 33,25 meter
– Tinggi tiang tengah: 35,87 meter
– Tinggi tiang belakang: 32,50 meter
– Daya muat: 65 ABK dan 70 kadet
– Panjang: 58,3 meter
– Lebar: 9,5 meter
– Draft: 4,5 meter
– Berat: 847 ton
– Tenaga penggerak: 1 mesin diesel berkekuatan 986 HP dengan 1 baling-baling (dua daun).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar