Setidaknya ada tiga langkah militer yang diambil Rusia. Langkah pertama, bahwa setiap pesawat Rusia yang melakukan sorti di Suriah akan mendapat pengawalan ketat oleh pesawat tempur Rusia lainnya. Dalam hal ini Su-30SM yang dikirim ke Suriah sepertinya akan mendapatkan tugas yang semakin tinggi. Bisa jadi Rusia akan menambah pesawat ini dari empat yang ada sekarang.
Letnan Jenderal Sergey Rudskoy, seorang pejabat tinggi Staf Umum Militer Rusia, mengutuk serangan Turki terhadap pesawat jet bomber Rusia Su-24 di wilayah udara Suriah. Dia menyebut, tindakan Turki sebagai “pelanggaran berat hukum internasional”.
Dia menekankan bahwa pesawat jet Su-24 itu jatuh di atas wilayah Suriah. Lokasinya berjarak empat kilometer dari perbatasan Turki.
Rudskoy menegaskan bahwa pesawat tempur Rusia tidak melanggar wilayah udara Turki. Hal itu dikuatkan dengan data udara radar Hmeymim. Sebaliknya, lanjut dia, pesawat tempur Turki yang benar-benar memasuki wilayah udara Suriah karena menyerang pesawat jet bomber Rusia.
Selain itu, pesawat tempur Turki tidak berusaha menghubungi pilot Rusia sebelum menyerang. ”Kami menganggap serangan itu dilakukan dengan rudal jarak dekat dengan pencari infra-merah,” kata Rudskoy, seperti dikutip Russia Today, semalam.
”Jet Turki tidak berusaha berkomunikasi atau menjalin kontak visual dengan kru kami yang peralatan kami telah terdaftar. Su-24 dihantam oleh sebuah rudal di atas wilayah Suriah,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar