“Dua pesawat tak berawak pertama dan stasiun kontrol darat portabel akan dikirimkan ke Angkatan Udara Spanyol pada bulan Juli 2017. Stasiun kontrol darat kedua akan disampaikan pada bulan Oktober 2018, sedangkan Reaper ketiga dan keempat akan ditransfer di April 2019 dan April 2020 “, kata sumber-sumber resmi Spanyol sebagiamana dikutip Defense News Senin 23 November 2015.
MQ-9 Reaper, yang memiliki lebar sayap 20 meter dan mampu terbang 27 jam, digunakan oleh Inggris, Prancis dan Italia, dan juga telah dipesan Belanda. Kementerian Pertahanan Spanyol juga mendapat tawaran dari Israel Aerospace Industries yang mengajukan pesawat tak berawak Heron TP. Tetapi Angkatan Udara disebut lebih suka memilih General Atomics.
Sistem pesawat kendali jarak jauh atau remotely piloted aircraft system (RPAS) akan terdirid ari empat MQ-9 Reaper Blok V, lima sensor elektro-optik MTS-B HD EP / IR, empat radar SAR / MTI dengan radar pengintai maritim, dua stasiun kontrol darat dan empat automatic identification systems (AIS). Sistem ini juga akan memiliki terminal komunikasi satelit, peralatan pendukung, terminal datalink berbasis darat, anti-ice/de-ice capability dan sebuah sistem untuk menghindari tabrakan. Sumber Kementerian Pertahanan mengatakan Reapers yang dibeli tidak akan bersenjata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar