“Kami telah diperhitungkan semua ancaman yang mungkin ada. Kami telah mengirim tidak hanya jet tempur, pesawat serangan, pembom, dan helikopter, tetapi juga sistem pertahanan udara karena situasi force majeure apapun dapat terjadi. Misalnya, pencurian pesawat perang di Suriah atau harus menembak musuh. Kami harus siap untuk itu, “kata Komandan Rusia Aerospace Jenderal Viktor Bondarev sebagaimana dikutip Ria Novosti Kamis 5 November 2015
Rusia telah melakukan serangan udara presisi ke sejumlah target ISIS dan pemberontak Suriah atas permintaan Presiden Bashar Assad sejak tanggal 30 September. Sejak awal kampanye udara, pesawat-pesawat Rusia telah menghancurkan lebih dari 2.000 posisi teroris. Beberapa ratus gerilyawan telah tewas, dan puluhan pusat komando dan depot telah hancur dengan lebih dari 1.600 sorti yang dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar