Kamis, 12 November 2015

Slam Eagle, Penjaga Langit Korea


F-15K Slam Eagle adalah pesawat tempur multi-peran yang diproduksi Boeing khusus untuk Republik Korea Air Force (ROKAF). Pesawan ini merupakan varian lanjutan dari F-15E Strike Eagle. Memiliki kemampuan jangka panjang misi serangan presisi siang hari atau malam, dalam segala kondisi cuaca.
F-15K Slam Eagle adalah pesawat tempur multi-peran yang diproduksi Boeing khusus untuk Republik Korea Air Force (ROKAF). Pesawan ini merupakan varian lanjutan dari F-15E Strike Eagle. Memiliki kemampuan jangka panjang misi serangan presisi siang hari atau malam, dalam segala kondisi cuaca.

F-15K dilengkapi dengan state-of-the-art peralatan misi untuk melakukan misi serangan udara kedarat, udara ke udara, dan udara ke laut. ROKAF memilih F-15K Slam Eagle melalui Next Generation Fighter Program pada bulan April 2002. Pesawat melakukan penerbangan pertama pada Maret 2005. Pesawat pertama diterima dari situs Boeing di St Louis pada bulan yang sama. ROKAF meneken kontrak dengan Boeing untuk 40 jet tempur F-15K pada bulan Juni 2002. Dua pesawat yang pertama dikirim ke Korea di Seoul Air Show pada bulan Oktober 2005. Sementara pesawat terakhir disampaikan selama latihan Red Flag di Nellis Air Force Base pada bulan Agustus 2008.
F-15K dilengkapi dengan state-of-the-art peralatan misi untuk melakukan misi serangan udara kedarat, udara ke udara, dan udara ke laut. ROKAF memilih F-15K Slam Eagle melalui Next Generation Fighter Program pada bulan April 2002. Pesawat melakukan penerbangan pertama pada Maret 2005. Pesawat pertama diterima dari situs Boeing di St Louis pada bulan yang sama. ROKAF meneken kontrak dengan Boeing untuk 40 jet tempur F-15K pada bulan Juni 2002. Dua pesawat yang pertama dikirim ke Korea di Seoul Air Show pada bulan Oktober 2005. Sementara pesawat terakhir disampaikan selama latihan Red Flag di Nellis Air Force Base pada bulan Agustus 2008.
Pada bulan April 2008, Boeing menerima kontrak kembali untuk 21 pesawat F-15K ke ROKAF. Dari kontrak itu enam pesawat pertama tiba tahun 2010. Dua pesawat lagi disampaikan pada bulan April 2011. Pesawat kesembilan dan kesepuluh disampaikan Juni 2011. Terus berlanjut hingga dua terakhir dikirim di Daegu Air Base April 2012.
Pada bulan April 2008, Boeing menerima kontrak kembali untuk 21 pesawat F-15K ke ROKAF. Dari kontrak itu enam pesawat pertama tiba tahun 2010. Dua pesawat lagi disampaikan pada bulan April 2011. Pesawat kesembilan dan kesepuluh disampaikan Juni 2011. Terus berlanjut hingga dua terakhir dikirim di Daegu Air Base April 2012.
Pesawat ini dilengkapi dengan teknologi tempur yang canggih hingga mampu menjadi pesawat taktis. Kokpit F-15K mengakomodasi dua anggota awak termasuk pilot dan seorang perwira sistem senjata (WSO). Mengintegrasikan tiga layar datar warna panel, empat multi-tujuan display, dua panel kontrol dimuka, bidang pandang lebar head-up display (HUD), dan helm bersama mount sistem isyarat (JHMCS).
Pesawat ini dilengkapi dengan teknologi tempur yang canggih hingga mampu menjadi pesawat taktis. Kokpit F-15K mengakomodasi dua anggota awak termasuk pilot dan seorang perwira sistem senjata (WSO). Mengintegrasikan tiga layar datar warna panel, empat multi-tujuan display, dua panel kontrol dimuka, bidang pandang lebar head-up display (HUD), dan helm bersama mount sistem isyarat (JHMCS).
F-15K Slam Eagle dapat terbang dengan kecepatan maksimum Mach 2,5. Radius tempur atau daya tahan pesawat lebih dari 1.800 km. Pesawat ini dapat melakukan penerbangan pada ketinggian minimal 100 kaki dengan kecepatan Mach 0,93. Memiliki berat maksimum take-off 36.740 kg.
F-15K Slam Eagle dapat terbang dengan kecepatan maksimum Mach 2,5. Radius tempur atau daya tahan pesawat lebih dari 1.800 km. Pesawat ini dapat melakukan penerbangan pada ketinggian minimal 100 kaki dengan kecepatan Mach 0,93. Memiliki berat maksimum take-off 36.740 kg.
F-15K menggunakan Link-16 Fighter Data Link untuk mendistribusikan informasi target untuk pesawat lain selama koordinasi misi udara ke udara.Kontrol Onboard Hands-on Throttle and Stick (HOTAS) memungkinkan kru untuk mengoperasikan persenjataan, radar, avionik dan peralatan misi lainnya. Pesawat ini dilengkapi dengan sistem penargetan dan navigasi generasi terakhir FLIR dan IRST. 40 F-15K pertama didukung dua mesin turbofan GE F110. Sedangkan untuk pesawat dari program selanjutnya dilengkapi dengan dua Pratt & Whitney F-100-PW-229 mesin EEP.
F-15K menggunakan Link-16 Fighter Data Link untuk mendistribusikan informasi target untuk pesawat lain selama koordinasi misi udara ke udara.Kontrol Onboard Hands-on Throttle and Stick (HOTAS) memungkinkan kru untuk mengoperasikan persenjataan, radar, avionik dan peralatan misi lainnya. Pesawat ini dilengkapi dengan sistem penargetan dan navigasi generasi terakhir FLIR dan IRST. 40 F-15K pertama didukung dua mesin turbofan GE F110. Sedangkan untuk pesawat dari program selanjutnya dilengkapi dengan dua Pratt & Whitney F-100-PW-229 mesin EEP.
F-15K Slam Eagle dapat terbang dengan kecepatan maksimum Mach 2,5. Radius tempur atau daya tahan pesawat lebih dari 1.800 km. Pesawat ini dapat melakukan penerbangan pada ketinggian minimal 100 kaki dengan kecepatan Mach 0,93. Memiliki berat maksimum take-off 36.740 kg.
F-15K Slam Eagle dapat terbang dengan kecepatan maksimum Mach 2,5. Radius tempur atau daya tahan pesawat lebih dari 1.800 km. Pesawat ini dapat melakukan penerbangan pada ketinggian minimal 100 kaki dengan kecepatan Mach 0,93. Memiliki berat maksimum take-off 36.740 kg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar