Imam Khamenei Komandan Batalyon Haidar al-Hosseini al-Ardavi sebagiamana dikutip Fars mengatakan bahwa “Keterlambatan dalam operasi untuk membebaskan kota-kota Ramadi dan Fallujah di provinsi Anbar merupakan hasil dari campur tangan AS.”
Pasukan keamanan Irak dan Popular Mobilization Forces menembakkan roket ke posisi ISIS pada ladang minyak di luar Beiji, sekitar 250 kilometer (155 mil) utara Baghdad, Irak, Sabtu, 24 Oktober, 2015
“Tampaknya AS berniat untuk mengevakuasi pemimpin kelompok ISIS diam-diam (dengan helikopter) dari Ramadi ke tempat-tempat yang tidak diketahui,” katanya dikutip oleh Fars dan dikutip Sputnik Minggu 27 Desember 2015.
Pernyataan itu disampaikan di tengah upaya oleh pasukan keamanan Irak untuk melanjutkan merebut kembali Ramadi, di mana ratusan anggota ISIS terperangkap di bawah pengepungan.
Pada hari Rabu, dilaporkan bahwa pasukan Irak telah berhasil membuat kemajuan signifikan di Ramadi setelah mereka mencapai Sungai Tigris dan mulai memasuki pusat kota dengan melintasi Jembatan al-Khor.
Dalam perkembangan lain, pasukan khusus menyerang tempat persembunyian ISIS di lingkungan kota al-Zubat, dan mulai membebaskan gedung-gedung pemerintah di distrik al-Hoz Ramadi.
Awal pekan ini, Kepala Angkatan Darat Irak Staf Letnan Jenderal Othman al-Ghanimi mengatakan pasukannya hanya membutuhkan beberapa hari untuk benar-benar mendorong ISIS dari Ramadi, yang telah menguasai kota itu sejak Mei 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar