Amerika Serikat tidak senang dengan keputusan Korea Selatan yang mengungkap sejumlah informasi yang berkaitan dengan proyek pengembangan jet tempur KF-X mereka.
Kantor Berita Yonhap News mengutip sejumlah sumber melaporkan Senin 7 Desember 2015 Amerika menyampaikan sejumlah keluhan kepada Seoul terkait informasi teknologi pesawat. “AS memiliki keluhan tentang pengungkapan item teknologi rinci [ke media],” kata seorang sumber pemerintah.
“Pihak AS telah menyatakan ketidaksenangan dengan pemerintah Korea Selatan pada beberapa kesempatan, termasuk pembicaraan dengan DAPA [Defense Acquisition Procurement Administration].”
Sebelumnya dilaporkan Korea Selatan telah meminta transfer sekitar dua lusin teknologi dari Amerika dalam kesepakatan senilai US$15 untuk program pembangunan pesawat tempur dengan kode KF-X. Pesawat produksi dalam negeri ini dibangun bersama Indoensia untuk menggantikan F-4 dan F-5.
Keinginan mendapatkan teknologi ini yang mendorong Seoul akhirnya membeli 40 pesawat siluman super mahal Lockheed Martin F-35.
Tetapi AS kemudian menolak untuk mentransfer empat teknologi. Korea membeberkan empat teknologi yang ditahan AS tersebut adalah Active electronically scanned radar (AESA), infrared search-and-rescue system (ISRS), electro-optical targeting pod dan radio frequency jammer .
Washington juga dilaporkan negatif tentang penyerahan beberapa teknologi lainnya termasuk sistem twin-engine yang diminta oleh Seoul.
Media Korea Selatan dan anggota parlemen telah memberi perhatian besar terhadap masalah ini. Di bawah tekanan publik, DAPA secara resmi menyatakan bahwa mereka terus konsultasi dengan Lockheed terkait program tersebut. Sebuah delegasi DAPA mengunjungi Washington pekan lalu untuk negosiasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar