REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Angkatan Darat Iran akan
dilengkapi dengan tank tempur T-90 buatan Rusia dalam waktu dekat, kata
Panglima Pasukan Darat Iran Brigadir Jenderal Ahmad Reza Pourdastan di
Ibu Kota Iran, Teheran, pada Rabu (23/12).
Persiapan telah dilakukan bagi pembelian tank Rusia tersebut, dan Angkatan Darat Iran akan segera memperoleh kendaraan tempur itu, kata Pourdastan sebagaimana dikutip kantor berita Tasnim. Iran sendiri memproduksi tank T-72 dengan kemampuan bagus, tapi tank T-70 buatan Rusia lebih canggih, kata Panglima Iran tersebut.
Pada November, Pembantu Presiden Rusia Vladimir Kozhin juga mengatakan Moskow akan mulai mengirim sistem pertahanan rudal modern S-300 ke Teheran paling lambat pada akhir tahun ini. "Kontrak telah ditandatangani. Saya berharap beberapa bagian akan dipasok tahun ini; sebagian akan dipasok tahun depan," kata Kozhin, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang.
Pada April tahun ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit untuk mencabut larangan penjualan sistem rudal anti-pesawat S-300, setelah Iran dan enam negara besar dunia --termasuk Rusia-- mencapai kesepakatan kerangka kerja mengenai parameter program nuklir Iran, yang kontroversial.
Persiapan telah dilakukan bagi pembelian tank Rusia tersebut, dan Angkatan Darat Iran akan segera memperoleh kendaraan tempur itu, kata Pourdastan sebagaimana dikutip kantor berita Tasnim. Iran sendiri memproduksi tank T-72 dengan kemampuan bagus, tapi tank T-70 buatan Rusia lebih canggih, kata Panglima Iran tersebut.
Pada November, Pembantu Presiden Rusia Vladimir Kozhin juga mengatakan Moskow akan mulai mengirim sistem pertahanan rudal modern S-300 ke Teheran paling lambat pada akhir tahun ini. "Kontrak telah ditandatangani. Saya berharap beberapa bagian akan dipasok tahun ini; sebagian akan dipasok tahun depan," kata Kozhin, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang.
Pada April tahun ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit untuk mencabut larangan penjualan sistem rudal anti-pesawat S-300, setelah Iran dan enam negara besar dunia --termasuk Rusia-- mencapai kesepakatan kerangka kerja mengenai parameter program nuklir Iran, yang kontroversial.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar