Kepala Staf Angkatan Udara Ghana Marsda Michael Samson-Oje mengatakan mereka di ambang kesimpulan untuk negosiasi dengan perusahaan kedirgantaraan Brasil Embraer Defense,produsen pesawat ini.
Jika dikonfirmasi, kesepakatan baru akan meningkatkan akuisi Super Tucano mereka dari kontrak yang telah disepakati pada 2015 dari semula lima pesawat yang telah disepakati dalam kontrak yang diteken pada Paris Air Show pada bulan Juni lalu. Kontrak tersebut juga meliputi penyediaan dukungan logistik dan pelatihan
Pesawat ini akan dikerahkan bersama Skuadron 4 yang pekan lalu memperingati ulang tahunnya ke-50. Samson-Oje mengatakan Skuadron 4 adalah komponen penting dari sistem keamanan nasional karena terus memainkan peran utama dalam melindungi wilayah udara negara itu. Skuadron ini juga menyediakan airlift penting dan dukungan logistik untuk pasukan penjaga perdamaian di Lebanon Ghana dan Mali, antara keterlibatan internasional lainnya.
Pada 1990-an, skuadron menyediakan airlift dan dukungan logistik untuk kelompok pertempuran Ghana yang bergabung dengan pasukan perdamaian selama perang sipil di Liberia dan Sierra Leone.
Sejak pembentukannya pada tahun 1965, skuadron telah dioperasikan sejumlah pesawat seperti 326F, 339A 326K dan pesawat latih dan tempur ringan buatan Armaechi Barrocchi-MB. Saat ini mereka juga menerbangkan pesawat latih serang Aero L-29 dan L-39 Albatros.
Saat ini skuadron tersebut mengoperasikan armada inti yang terdiri dari empat pesawat serang latih Karakorum K-8 buatan China yang digunakan untuk pelatihan pilot dan operasi pertahanan udara prioritas tinggi.
Pada bulan Desember 2014, Presiden John Drammani Mahama mengatakan pemerintah memiliki rencana jangka panjang untuk memperoleh beberapa super Tucano EMB-314 Brazil, helikopter Harbin Z-9 dari China, dan helikopter Mil Mi-17 Rusia serta pesawat angkut berat C -295 dari Airbus Defense dan Space
Tidak ada komentar:
Posting Komentar