Latihan terbang malam dipimpin langsung oleh masing-masing Komandan Skadron yakni Letkol Pnb Jajang Setiawan di Skadron Udara 12 dan Letkol Pnb Firman Dwi Cahyono di Skadron Udara 16.
Kedua komandan mengatakan tak hanya keahlian dan kemampuan para penerbang saja yang ditingkatkan. Namun dengan latihan terbang malam, kesiapan seluruh alutsista serta ground crew pesawat pun dapat ditingkatkan. Hal ini guna mengantisipasi kemungkinan akan terjadinya ancaman, gangguan serta pelanggaran wilayah udara Indonesia oleh pihak lain yang mungkin kapan saja terjadi.
jet tempur tni latihan terbang malam 2015 dok. tni/roesminnurjadin.com
Sementara itu Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Henri Alfiandi menyampaikan latihan ini harus terus dilakukan agar kemampuan dan keahlian para penerbang Skadron Udara 12 dengan pesawat hawk 100/200nya dan Skadron Udara 16 dengan pesawat F-16 nya semakin meningkat, sehingga kesiapsiagaan operasi selalu terjaga.
"Karena sebagai pangkalan operasi, Lanud Roesmin Nurjadin harus siap menjalankan misi apa pun yang diberikan, dan salah satunya adalah melakukan operasi udara yang dapat terjadi kapan saja, baik siang ataupun malam hari," lanjutnya.
Danlanud pun menekankan kepada seluruh personel yang terlibat dalam latihan ini untuk selalu mengedepankan faktor keamanan serta keselamatan terbang, agar latihan ini dapat terlaksana dengan aman, lancar dan tak kurang suatu apapun hingga latihan ini selesai.
[ian]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar