ILUSTRASI. FOTO: dok.JPNN.com
SERUI – Panglima
Organisasi Papua Merdeka (OPM) Wilayah Timur, Erik Manitori bersama
pengawalnya Yulianus Robaha dilaporkan tewas tertembak di Kampung
Wanapompi, Distrik Angkaisera, Kabupaten Kepulauan Yapen, Selasa (1/12).
Kapolres Kepulauan Yapen, AKBP. Wong Niti
Harto Negoro, SIK, mengatakan, tertembaknya Erik Manitori bersama
pengawalnya Yulianus Robaha bermula saat anggota Polres Kepulauan Yapen
melakukan patroli ke arah Kampung Wanapompi melalui Kampung Kainui,
Kampung Wawuti dan Kampung Wadapi, sekitar pukul 05.30 WIT.
Saat anggota Polres Kepulauan Yapen tiba
di Kampung Wanapompi sekitar pukul 07.15 WIT, menurut Kapolres, sekitar
20 orang kelompok bersenjata melakukan penghadangan. Kelompok bersenjata
yang membawa parang dan senjata rakitan ini mendekati anggota yang
melakukan patroli dan melakukan penyerangan. Hal ini langsung direspon
anggota dengan mengeluarkan tembakan peringatan.
“Tembakan peringatan yang dikeluarkan
anggota tidak diindahkan malah kelompok ini melakukan penembakan ke
mobil patroli Dalmas, sehingga baku tembak terjadi. Tidak lama kemudian,
kelompok bersenjata ini melarikan diri ke dalam hutan. Usai baku
tembak, anggota mendapat dua orang dari kelompok tersebut mengalami luka
tembak. Keduanya sempat dilarikan ke RSUD Serui namun sayang nyawanya
tidak tertolong,” jelas Kapolres saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos
(Grup JPNN.com) kemarin.
Setelah dilakukan identifikasi, dua orang
dari kelompok bersenjata yang tertembak tersebut menurut Kapolres adalah
Erik Manitori yang selama ini diketahui sebagai Panglima OPM Wilayah
Timur.
“Sedangkan satu orang lagi yaitu pengawalnya bernama Yulianus Robaha. Kejadian ini tidak dapat dihindari,” tandasnya.
Polres Kepulauan Yapen menurutnya selama
ini telah berupaya melakukan pendekatan secara persuasif, namun
sayangnya upaya tersebut tidak ditanggapi oleh kelompok pimpinan Erik
Manitori ini. Bahkan kelompok ini berdasarkan laporan masyarakat diduga
sering meresahkan masyarakat.(Il/nat/fri/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar