Keputusan Rusia untuk mempersenjatai pesawat tempur bomber Su-34 mereka yang terbang di Suriah dengan rudal udara ke udara mendapat respons dari Amerika. Pentagon menyebut Rusia telah memperumit situasi yang telah sulit di wilayah tersebut.
Sebelumnya Juru Bicara Angkatan Aerospace Rusia Kolonel Igor Klimov mengatakan untuk kali pertama pada Senin Su-34 mereka yang melakukan misi serangan ke ISIS dilengkapi dengan rudal udara ke udara jarak menengah dan jarak pendek. Menurut dia, rudal yang dibawa dilengkapi dengan perangkat pencarian sasaran dan mampu menghantam target udara dalam kisaran 60 kilometer.
Keputusan Rusia ini diambil setelah Su-24 mereka ditembak jatuh oleh F-16 Turki pada 24 November 2015 lalu yang mengakibatkan pilot tewas. Selain itu dua helikopter Mi-8 yang melakukan misi pencarian dan penyelamatan juga diserang. Salah satu helikopter terpaksa mendarat darurat dan kemudian diledakkan oleh kelompok anti pemerintah Suriah. Satu personel helikopter tewas dalam kejadian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar