Kamis, 03 Desember 2015

Prancis-Jerman Ingin Gunakan Pangkalan Turki


Pesawat tempur F-15E Strike Eagle Angkatan Udara Amerika tiba di Pangkalan udara Incirlik Turki Sabtu (12/11). Pesawat yang dikirim berasal dari Fighter Squadron ke 493 yang ditempatkan di Royal Air Force Lakenheath, Inggris ini akan bergabung dengan pesawat lain yang telah ada sebelumnya untuk menyerang ISIS di Irak dan Suriah.
Pesawat tempur F-15E Strike Eagle Angkatan Udara Amerika tiba di Pangkalan udara Incirlik Turki Sabtu (12/11). Pesawat yang dikirim berasal dari Fighter Squadron ke 493 yang ditempatkan di Royal Air Force Lakenheath, Inggris ini akan bergabung dengan pesawat lain yang telah ada sebelumnya untuk menyerang ISIS di Irak dan Suriah.
Jerman dan Prancis memintai izin kepada Turki untuk bisa menggunakan pangkalan udara negara tersebut dalam misi serangan melawan ISIS di Suriah.
Sebagai buntut dari serangan di Paris  yang mengakibatkan 130 orang tewas oleh ISIS, Prancis berjanji akan meningkatkan dukungan kepada koalisi pimpinan Amerika untuk menlawan ISIS. Demikian juga Jerman yang akan menambah kontribusi mereka.

Sejalan dengan janji ini, Prancis dan Jerman telah berencana untuk menggunakan Turki Incirlik Air Base.
Berlin dilaporkan telah mengirim letter of intent ke Turki mengenai penggunaan pangkalan udara untuk jet Tornado.
Sebagaimana dilaporkan Hurriyet Daily News, Rabu 2 Desember 2015, Kepala Staf Umum dan Departemen Luar Negeri Turki dilaporkan setuju dengan penggunaan pangkalan udara oleh jet Jerman. Ankara diharapkan untuk mengirim respon positif ke Jerman setelah selesainya evaluasi diperlukan.
Turki pada bulan Juli sepakat untuk membuka pangkalan udara mereka untuk digunakan pangkalan bagi pesawat tempur Amerika. Sebelumnya Turki hanya mengizinkan p penggunaan Incirlik sebagai basis dari drone non tempur.
Jerman berencana mengirim setidaknya enam jet tempur Tornado untuk mendukung misi tempur melawan ISIS. Selain itu sebuah kapal perang dan sedikitnya 1.200 personel akan digerakkan ke Suriah.
Sementara Prancis saat ini masih menggunakan kapal induk mereka sebagai basis serangan serta menggunakan pangkalan darat yang ada di Yordania. Jika menggunakan pangkalan Turki, maka serangan akan  jauh lebih dekat dan efektif.
Turki dilaporkan tidak melihat hambatan untuk memenuhi keinginan Prancis, sumber mengatakan, menambahkan bahwa kesepakatan yang diambil dengan AS tentang penggunaan Incirlik dapat diperluas ke mitra lain juga.
Sumber juga mengatakan Spanyol bisa memperpanjang tugas dari rudal Patriot telah ditempatkan di Adana satu tahun lagi, sementara Italia bisa menempatkan stasiun rudal SAMP-T awal 2016 untuk ditanam di provinsi Kahramanmaraş dan Gaziantep.
Sebelumnya Jerman telah menarik rudal Patriot mereka pada 2015 setelah dua tahun ditempatkan di negara tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar