Lawan Muammar Gaddafi berkumpul di Benghazi, kota kedua terbesar Libya pada tanggal 15 Februari 2011 menuntut pembebasan pengacara dan aktivis hak asasi manusia Fathi Terbil.
Namun, mereka tidak pergi setelah ia dibebaskan. Sebaliknya, mereka bentrok dengan polisi. Pasukan keamanan membubarkan beberapa ratus orang yang meneriakkan slogan-slogan menentang pemerintah. Media Libya melaporkan bahwa 14 orang cedera selama bentrokan.
Kekerasan, perang sipil mematikan Libya pecah sebagai bagian dari apa yang disebut ‘Arab Spring’ yang melanda sebagian besar Timur Tengah dan Afrika Utara, Konflik, yang meletus antara pemerintah Muammar Gaddafi dan lawan-lawannya, menyebabkan eksekusi publik dan disintegrasi hingga negara makmur yang mengambil kekuasaan pada tahun 1969 itu akhirnya kini menjadi negara gagal.
Kendaraan
milik pasukan yang setia kepada pemimpin Libya Muammar Gaddafi meledak
setelah serangan udara oleh pasukan koalisi, sepanjang jalan antara
Benghazi dan Ajdabiyah 20 Maret 2011.
Pemberontak menodongkan senjata kepada mereka yang dituduh sebagai loyalis Gaddafi, di antara kota Brega dan Ras Lanuf, 3 Maret 2011.
Pejuang anti-Gaddafi menembakkan roket di dekat Sirte, 24 September 2011.
Pendukung pemberontak menembakkan senapan AK-47 saat ia bereaksi terhadap berita tentang penarikan pasukan pemimpin Libya Muammar Gaddafi dari Benghazi 19 Maret 2011.
Pendukung pemimpin Libya Muammar Gaddafi menyanyikan slogan-slogan anti-AS selama protes di Tripoli 18 Maret 2011.
Muammar Gaddafi akhirnya digulingkan dan dibunuh pada tanggal 20 Oktober 2011 di dekat rumahnya kota Sirte saat ia bersembunyi dari oposisi.
Pejuang oposisi
Sebuah pesawat penumpang dihancurkan oleh penembakan di Bandara International Tripoli, Libya, Jumat, 26 Agustus, 2011.
File
foto diambil Selasa 28 Juni 2011 diambil pada tur terorganisir
pemerintah, perempuan Libya menyebut slogan-slogan pro-Moammar Gadhafi
saat mereka menghadiri sesi pelatihan senjata di kota Bani Walid,
sekitar 200 km (120 mil) selatan timur dari Tripoli, Libya.
Menyusul pemilihan parlemen pada 7 Juli 2012, konfrontasi antara Islamis dan pasukan moderat, didukung oleh segmen pembentukan militer nasional, meningkat menjadi konflik bersenjata lain.
Pejuang pemberontak melompat jauh dari pecahan peluru selama penembakan oleh pasukan yang setia kepada pemimpin Libya Muammar Gaddafi di dekat Bin Jawad, 6 Maret 2011.
Sumber: Sputnik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar