Selasa, 23 Februari 2016

Aliran Senjata ke Penjuru Dunia Meningkat Tajam


hari ini f-16 2
Perpindahan senjata dari berbagai negara telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Amerika Serikat terus mendominasi dalam perpindahan senjata baik melalui perdagangan maupun pemberian. Senjata produksi negara ini mengalir sebagian besar ke Afrika, Asia dan Timur Tengah. Ekspor senjata utama AS meningkat 27 persen dalam lima tahun terakhir, dibandingkan dengan 2006-2010.
Menurut laporan dari Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), jumlah perpindahan senjata pada periode 2011-2015 lebih tinggi 14 persen dibanding periode lima tahun sebelumnya. Setelah Amerika, Rusia menempati posisi kedua sebagia pengeskpor senjata terbesar. Sedangkan negara pengimpor terbesar antara lain India, Arab Saudi, China dan Uni Emirat Arab.
Laporan itu menyoroti konflik yang terjadi di Yaman, dimana koalisi pimpinan Arab Saudi mendukung pihak pemerintah untuk melawan pemberontak Huthi Syiah yang didukung oleh Iran.

“Sebuah koalisi sejumlah negara Arab menggunakan persenjataan mutakhir yang berasal dari Amerika Serikat dan Eropa di Yaman,” kata peneliti senior SIPRI Pieter Wezeman dalam laporan yang dirilis Senin 22 Februari 2016.
“Amerika Serikat telah menjual atau menyumbangkan persenjataan besar ke setidaknya 96 negara dalam lima tahun terakhir, dan industri persenjataan Amerika Serikat memiliki pesanan ekspor yang sangat tinggi,” kata Fleurant seraya menambahkan bahwa jumlah itu termasuk lebih dari 600 unit pesawat jet tempur F-35 Lightning II.
Sebanyak 41 persen ekspor senjata besar Amerika Serikat ditujukan pada Arab Saudi dan sejumlah negara Timur Tengah lainnya. “Meskipun turunnya harga minyak, pengiriman senjata besar-besaran ke Timur Tengah masih akan terus berlanjut sebagai bagian dari kontrak yang disepakati lima tahun sebelumnya,” Wezeman menambahkan.

Rusia Kuasai 25%

t-90
Rusia masih menduduki posisi kedua dalam daftar eksportir SIPRI, dengan ekspornya yang meningkat tiga poin menjadi 25 persen meskipun sempat turun pada periode 2014 dan 2015, yang bersamaan dengan adanya sejumlah sanksi Barat terhadap Moskow dikarenakan konflik Ukraina.
India menjadi importir terbesar persenjataan Rusia. SIPRI juga mencantumkan pemberontak pro-Moskow di Ukraina dalam daftar penerima senjata.
Sementara aliran persenjataan ke Afrika, Asia, Oseania dan Timur Tengah seluruhnya meningkat dari periode 2006-2010  ke periode 2011 hingga 2015. Sebaliknya aliran senjata ke Eropa turun dengan tajam. Aliran senjata menuju negara-negara Amerika juga mengalami sedikit penurunan, menurut laporan SIPRI.
Secara keseluruhan, perpindahan persenjataan meningkat pada abad ini setelah adanya penurunan dalam 20 tahun sebelumnya.
China melampaui Prancis dan Jerman dalam lima tahun terakhir dan menjadi sumber persenjataan terbesar ketiga di dunia, dengan peningkatan ekspor sebesar 88 persen.
Sebagian besar persenjataan buatan China mengarah ke sejumlah negara Asia lainnya, Pakistan merupakan importir terbesarnya saat ini.
India sejauh ini masih menjadi pengimpor persenjataan terbesar, dengan total impor dunia sebesar 14 persen, dua kali lipat dari Arab Saudi yang berada di urutan kedua dan tiga kali lipat dari impor yang dilakukan China.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar