Selasa, 23 Februari 2016

Kian Tak Nyaman, Turki Bergegas Cari Sistem Pertahanan Udara


patriot
Setelah membatalkan keputusan sebelumnya untuk memperoleh sistem pertama pertahanan udara jarak jauh dari kontraktor China, otoritas pengadaan Turki sedang mempertimbangkan untuk membeli sistem pertahanan udara jarak menengah atau Medium Extended Air Defense System (MEADS).
Amerika Serikat, Jerman dan Italia telah mengembangkan sistem rudal pertahanan udara mobile untuk menggantikan sistem rudal Patriot melalui program NATO.
Turki merasa semakin tidak nyaman atas ancaman di wilayahnya, secara politik dan militer telah sepakat untuk mencari solusi cepat dalam hal arsitektur pertahanan udara.
“Kami menghadapi banyak ancaman dan mungkin tidak memiliki waktu untuk menunggu beberapa tahun sebelum program pengembangan dalam negeri terwujud,” kata seorang pejabat keamanan senior sebagaimana dikutip Defense News Senin 22 Februari 2016.

Setelah membatalkan kompetisi pengadaan sistem rudal yang diikuti China, Amerika dan Eropa dengan mengarah ke kemenangan China, pemerintah Turki menunjuk dua perusahaan lokal untuk mengembangkan sistem rudal pertahanan sendiri. Dua perusahaan tersebut adalah spesialis elektronik Aselsan dan pembuat rudal Roketsan.
Tapi sumber industri mengatakan pengembangan dalam negeri bisa membutuhkan waktu hingga10 tahun. Sementara Turki sudah benar-benar merasa terancam saat ini terkait penyebaran militer Rusia di Suriah, Laut Mideterania, dan Kaspia.
Terlebih Turki sudah menginstal i sistem rudal S-400  setelah ekskalasi memanas pasca penembakan Su-24 oleh F-16 Turki pada November 2015 lalu.
Seorang pejabat pengadaan senior yang menegaskan bahwa MEADS bisa membantu Turki untuk membuat payung pertahanan yang cukup efektif. “Terutama dengan radar  yang menyediakan cakupan 360 derajat akan terlihat menarik,” katanya.
Pejabat itu mengatakan bahwa baru-baru ini, pejabat pengadaan secara tidak resmi telah membahas kemungkinan akuisisi dengan Jerman.
Pembicaraan awal berpusat pada fitur teknologi MEADS. “Sistem ini mungkin sesuai kebutuhan kita untuk melindungi sebagai besar wilayah dengan sistem yang lebih sedikit,” kata pejabat yang lain.
Seorang analis pertahanan mengatakan bahwa jika pembicaraan berlanjut, Turki kemungkinan besar akan membeli hingga empat sistem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar