Rabu, 24 Februari 2016

Serah Terima C-130H Hibah AU Australia kepada TNI AU

C-130H A-1334
Pesawat transport C-130H Hercules yang dihibahkan kepada TNI AU dengan nomor ekor A-1334 telah selesai menjalani proses pemeliharaan dan modifikasi di Pangkalan RAAF Richmond, Australia. Perwira senior AU Australia Komodor Udara Richard Lennon, CSC, menyerahkan "kunci" C-130H tersebut kepada Komandan Skadron 31 TNI AU Letkol Wisoko "Wish" Aribowo, dalam sebuah upacara serah terima yang diselenggarakan pada 8 Februari 2016.

C-130H A-1334
Pesawat "Herky" nomor ekor A-1334 merupakan pesawat ketiga dari empat yang dihibahkan oleh AU Australia kepada TNI AU. Seyogyanya proses pengiriman pesawat ini terjadi pada Agustus 2014 lalu, namun baru terlaksana saat ini.
C-130H A-1334
Sebelum bersalin rupa menjadi A-1334, pesawat tersebut adalah pesawat AU Australia dengan nomor ekor A97-005, yang melaksanakan farewell flight C-130H di Sydney pada tanggal 30 November 2012. Selanjutnya A-1334 akan menjalani tugas di Skadron 31 TNI AU, Halim Perdanakusumah.
Sebagaimana diketahui, TNI AU dalam proses untuk mendapatkan beberapa C-130H dari AU Australia melalui mekanisme hibah (sebanyak empat unit) dan beli (sebanyak lima unit). Kontraktor untuk proses hibah adalah Qantas Defence Services Australia, dengan nilai kontrak AUD 63 juta. Setelah proses restorasi, maka sisa usia pakai C-130H hibah ini adalah sekira 28-35 tahun, dengan menghitung rata-rata penggunaan pesawat C-130 di jajaran TNI AU adalah sebanyak 900 EBH (Equivalent Baseline Hour). Pesawat C-130H eks AU Australia ini memiliki perbedaan dalam sistem avionik dan penggunaan teknologi semi-glass cockpit.
Untuk akuisisi dalam mekanisme beli, TNI AU membeli sebanyak lima unit pesawat, mencakup satu set simulator dan spare parts-nya, dengan nilai pembelian sebesar AUD 15 juta atau sekira USD 13,6 juta, dan biaya perbaikan pesawat, pemindahan simulator, perbaikan serta pemindahan spare parts dari Australia ke Indonesia sekira USD 73,8 juta, sehingga total biaya anggaran pembelian adalah hampir sebesar USD 97,5 juta. Jenis dan teknologi yang dibenamkan adalah sama dengan pesawat hibah, dengan sisa usia pakai sekira 30-35 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar