Selasa, 23 Februari 2016

Ajukan T-100, Raytheon Resmi Masuk Pertarungan T-X

Raytheon Company T-100
Raytheon resmi melompat masuk ke arena kompetisi pengadaan pesawat latih Angkatan Udara Amerika Serikat yang dikenal dengan program T-X. Perusahaan ini akan mengajukan T-100, pesawat yang didasarkan pada Italia Finmeccanica-Alenia Aermacchi M-346.
T-100 dengan twin mesin turbofan Honeywell F124 dan dukungan pelatihan akan dilakukan oleh CAE.
Pada pengumuman di Washington DC 22 Februari, kontraktor militer terbesar ketiga di dunia menegaskan bahwa pilot angkatan udara telah diminta untuk menguji M-346 Master di Italia untuk memverifikasi apakah desain saat ini talah mendekati kriteria kinerja G tinggi yang menjadi syarat T-X.
Setelah bersekutu dengan General Dynamics, T-100 sekarang akan bersaing dengan Lockheed Martin / Korea Aerospace Industries yang resmi mengajukan T-50A dan pesawat desain baru yang sedang disiapkan oleh Boeing / Saab dan Northrop Grumman / BAS Sistem.

M-346 1
Setelah dilengkapi dengan display avionik layar lebar dan sistem pengisian bahan bakar, boom pejabat perusahaan mengharapkan T-100 akan memenuhi semua persyaratan angkatan udara, tetapi dengan biaya dan risiko jadwal yang lebih rendah dibandingkan dengan mengajukan desain yang benar-benar baru. Para pejabat itu juga menekankan bahwa sebagian besar pesawat akan dibuat di Amerika.
“Pesawat kami akan dibangun, diuji dan diterjunkan di Amerika Serikat,” kata Roy Azevedo, VP dari divisi sistem udara Raytheon sebagaimana dikutip Flightglobal.
Azevedo mengatakan timnya akan memberikan paket lengkap yang mencakup pesawat, sistem pelatihan berbasis darat dan courseware.
Raytheon juga yakin akan bisa memenuhi jadwal untuk mencapai kemampuan operasional awal pada 2024.
“Pesawat ini sudah mendukung pelatihan hari ini,” kata Jim Hvizd, Wakil Presiden Pengembangan Bisnis untuk Raytheon Airspace and Airborne Systems.
Berbeda dengan pesawat bermesin tunggal T-50A yang diusulkan oleh Lockheed, Raytheon menawarkan sebuah pesawat bermesin ganda didukung oleh F124 Honeywell, dengan masing-masing mesin diaktifkan oleh dual-channel, full authority digital engine control (FADEC)  untuk menjamin keamanan terbang lebih tinggi.
Peter Costello, Direktur pengembangan bisnis internasional Senior Honeywell, mengatakan mesin saat ini dibangun di Taiwan tetapi juga telah digunakan di armada pelatihan M-346 Israel di Phoenix, Arizona. Situs yang akan diaktifkan kembali jika Raytheon memenangkan T-X.
Honeywell/International Turbine Engine Company (ITEC) F124 dan derivatif afterburner, yang dikenal sebagai F125,  menjadi mesin yang digunakan untuk M-346, Aero L-159 ALCA dan F-CK-1 Ching-kuo Taiwan.
Chief executive Alenia Aermacchi Filippo Bagnato mengatakan T-100 bahkan bukan prototip, tetapi sudah menjadi pesawat yang benar-benar jadi dan itu sudah mendukung kebutuhan pelatihan tempur pilot generasi keempat dan kelima.

Bagnato mengatakan M-346 akan menjadi perantara yang tepat bagi peralihan pilot dari jet tempur yang sangat bermanuver Eurofighter Typhoon untuk menuju ke kopkit F-35.
Angkatan udara Amerika telah mengalokasikan dana US$1,6 miliar untuk penelitian dan pengembangan T-X dengan US$932 juta dialokasikan antara tahun fiskal 2017-2021. Total program ini akan bernilai lebih dari US$ 9 miliar. Pesawat ini akan menggantikan Northrop T-38 Talon yang telah digunakan selama 48 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar