Dalam pidatonya kepada Majelis Nasional Selasa 16 Februari 2016, Park memperingatkan bahwa dalam beberapa tahun belakangan, Korea Selatan terkesan mati rasa terhadap ancaman dari tetangga utaranya, dan mengatakan bahwa sekarang saatnya mengambil langkah lebih berani.
Pidato itu datang sepekan setelah Park mengambil langkah belum pernah terjadi, yaitu menghentikan kegiatan di wilayah industri gabungan Kaesong di korea Utara, yang memicu tanggapan keras Pyongyang.
“Sudah jelas bahwa kami tidak dapat menghentikan keinginan Korea Utara mengembangkan persenjataan nuklir melalui langkah saat ini dan dengan keinginan baik,” kata Park sebagaimana dikutip Yonhap.
“Sekarang adalah saatnya untuk menemukan sebuah solusi fundamental untuk membuat perubahan yang nyata di korea Utara dan untuk menunjukkan keberanian dalam memberlakukannya,” tambahnya.
Dengan mengutip uji nuklir Korea Utara pada bulan lalu dan peluncuran roket jarak jauh pada 7 Februari, yang dipandang secara luas sebagai sebuah uji peluru kendali balistik, Park mengatakan bahwa sudah jelas Pyongyang tidak berkeinginan untuk membicarakan penghentian pengembangan senjata nuklir.
“Jika waktu berlangsung tanpa perupahan apapun, kepemimpinan Kim Jong Un yang berjalan cepat tanpa henti, akan dapat meluncurkan sebuah misil dengan hulu ledak nuklir dan kami akan menderita,” katanya.
Mempertahankan penutupan Kaesong, kata Park, hanyalah langkah awal semata, dan memberikan tanda akan dilakukannya sejumlah langkah lanjutan yang dia sebut diperlukan untuk menghentikan program nuklir Korea Utara.
“Pemerintah akan mengambil langkah yang lebih kuat dan lebih efektif untuk membuat Korea Utara menyadari bahwa mereka tidak akan bertahan dengan pengembangan nuklir dan itu hanya akan mempercepat keruntuhan rezim mereka,” katanya.
Pernyataan yang serupa diutarakan oleh Amerika Serikat dan jepang dalam usaha untuk mengamankan sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB yang kuat dimana itu akan mencantumkan sejumlah sanksi baru yang keras bagi Korea Utara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar