Sebenarnya ada senjata yang jauh lebih halus tetapi jauh lebih kuat dan berbahaya dibandingkan senjata nuklir yakni yang disebut Electromagnetic Pulse Weapon (EMP). Mari kita berpikir bagiamana jika tidak ada satelit, tidak ada ponsel, tidak ada radio, tidak ada mobil, tidak ada laptop. Dia bahkan mematikan jaringan listrik. Hal ini cukup untuk mengirim sebuah negara ke masa lampau hingga 20 sampai 30 tahun.
Electromagnetic Pulse Weapon adalah medan energi kuat yang dapat membebani atau mengganggu sistem listrik dan microcircuits teknologi tinggi, yang sangat sensitif terhadap lonjakan daya. Electromagnetic Pulse adalah ledakan energi elektromagnetik. singkat yang akan menggoreng peralatan elektronik.
Efek EMP ini pertama kali diamati selama pengujian awal ketinggian tinggi ledakan nuklir (HANE). pulsa ini dapat melakukan perjalanan ke seluruh benua dalam rentang waktu singkat.
Aspek EMP adalah sangat penting militer, karena dapat membuat kerusakan permanen pada berbagai peralatan listrik dan elektronik, khususnya komputer dan radio atau penerima radar. Peralatan komputer komersial sangat rentan terhadap efek EMP, karena sebagian besar dibangun dari perangkat semikonduktor oksida logam, yang sangat sensitif terhadap paparan tegangan tinggi secara mendadak.
Perisai elektronik hanya menyediakan perlindungan terbatas, karena setiap kabel berjalan masuk dan keluar dari peralatan akan berperilaku seperti antena, pada dasarnya membimbing aliran tegangan tinggi ke peralatan. Oleh karena itu radar dan peralatan perang elektronik, satelit, microwave, UHF, VHF, HF dan peralatan komunikasi band rendah dan televisi semua berpotensi rentan terhadap efek EMP.
Sekarang bayangkan, dalam kondisi seperti itu negara manapun akan sangat mudah diduduki atau dihancurkan dengan ledakan nuklir karena semua sistem tak mampu merespons.
Angkatan Udara AS dan Boeing telah menyatakan senjata elektromagnetik yang dikenal dengan “CHAMP (Counter-electronics High-powered Microwave Advanced Missile Project)” Selama tes, rudal CHAMP berhasil menonaktifkan target dengan menembakkan gelombang mikro berkekuatan tinggi di sebuah bangunan yang penuh dengan komputer dan elektronik lainnya. Semua komputer mati, demikian juga dengan seluruh sistem listrik. Tes sangat sukses bahkan menonaktifkan semua kamera yang merekam tes. Selama satu jam, rudal CHAMP melumpuhkan sistem listrik di tujuh bangunan sasaran, dengan sedikit atau nyaris tidak ada kerusakan bangunan.
India juga memiliki proyek serupa yang dikenal dengan KALI (kilo Ampere Linear Injector) yang dikembangkan mulai 1989. Tentu akan memakan waktu untuk dikembangkan dan digunakan sebagai senjata. Sistem ini dapat digunakan sebagai senjata Anti-satelit dengan membuatnya kompatibel dengan beberapa rudal jarak menengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar