Selain F-16, pihak AS juga menawarkan pilihan lain untuk pesawat tempur yang bisa diproduksi di India. Penawaran bahkan mencakup produksi pesawat untuk digunakan di dalam negeri atau untuk dijual ke negara lain.
Pada hari Sabtu 13 Februari 2016, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar memanggil Duta Besar AS Richard Verma untuk mengungkapkan ketidakpuasan setelah Washington mengumumkan telah menyetujui penjualan delapan pesawat tempur F-16 dan peralatan lainnya untuk Pakistan.
The Economic Times melaporkan Senin 14 Februari 2016 Lockheed Martin kemudian menawarkan India untuk memproduksi versi yang lebih canggih dibanding jet yang akan dikirim ke Pakistan. Mengutip sumber, Economic Times menyebut India mempertimbangkan penawaran tersebut.
Lockheed Martin bukan satu-satunya perusahaan yang datang dengan proposal bisnis pada peralatan militer. SAAB Swedia juga menawarkan untuk mengatur produksi pesawat tempur Gripen, sedangkan perusahaan Airbus yang berbasis Prancis menyarankan meluncurkan pembuatan jet Eurofighter di India. Terakhir Boeing juga mulai berbicara tentang peluang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar