Dokumen White Paper pemerintah Turnbull mengangkat sejumlah kekhawatiran tentang “sejumlah titik gesekan” termasuk perbedaan antara China dan Amerika Serikat atas Laut China Selatan, dan menyerukan China untuk menjadi “lebih transparan” tentang kebijakan pertahanan mereka.
Dokumen, yang merinci penilaian Australia tentang ancaman global juga menguraikan rencana pertahanan mereka termasuk komitmen pemerintah untuk membeli sejumlah senjata canggih baru. Selain itu juga akan memenuhi janji untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan hingga 2% dari produk domestik bruto.
Dokumen menyebutkan total dana, termasuk operasi, akan naik dari US$ 32.4 miliar pada tahun anggaran 2016-2017 hingga US$58.7 miliar di 2025-26. Pemerintah mengatakan kenaikan kumulatif dalam pendanaan, dibandingkan dengan rencana pengeluaran sebelumnya, sebesar US$29.9 miliar selama dekade ini.
Perdana Menteri Malcolm Turnbull, yang merilis dokumen di Canberra, Kamis 24 Februari 2016 mengatakan pemerintah benar-benar berkomitmen untuk memastikan bahwa dana tersebut tersedia karena negara tersebut membutuhkan angkatan laut yang kuat.
Seperti white paper sebelumnya, dokumen tersebut mengatakan hubungan antara AS dan China akan menjadi faktor yang paling penting dalam keamanan dan pembangunan ekonomi Indo-Pasifik dalam beberapa dekade mendatang. “Hubungan antara Amerika Serikat dan China kemungkinan akan ditandai dengan campuran kerjasama dan kompetisi tergantung di mana dan bagaimana kepentingan mereka bersinggungan. Meski konflik besar antara Amerika Serikat dan China tidak mungkin, ada sejumlah titik gesekan di wilayah di mana perbedaan antara Amerika Serikat dan China bisa menghasilkan peningkatan ketegangan.
“Titik-titik gesekan antara China ini ada di Laut China Timur dan China Selatan, wilayah udara di atas laut tersebut, aturan yang mengatur perilaku internasional, khususnya di dunia maya.”
DAFTAR BELANJA :
Dalam dokumen disebutkan tentang komitmen pemerintah untuk membeli 12 kapal selam baru dengan biaya total desain dan konstruksi senilai US$50 miliar.Terlepas dari armada kapal selam, rencana pemerintah lain adalah pengadaan sembilan frigat anti-kapal selam baru, 12 kapal patroli lepas pantai baru, tujuh tambahan pesawat pengintai maritim P-8A Poseidon, 72 F-35A Lightning II Joint Strike, dan 12 pesawat serangan elektronik E / A- 18G Growler.
EA-18G Growler, akan memberikan Angkatan Pertahanan Australia dengan kemampuan serangan elektronik dan dukungan elektronik yang sangat ampuh. EA-18G akan menjadi kekuatan-multiplier untuk pertahanan udara, darat, laut dan cyber. Australia akan bergabung dengan Amerika Serikat sebagai satu-satunya operator yang menerbangkan EA-18G Growler.
White Paper menetapkan enam pendorong utama lingkungan keamanan Australia, termasuk hubungan antara AS dan China, ancaman stabilitas tatanan global berbasis aturan, ancaman terorisme, kerapuhan beberapa negara di kawasan in serta meningkatkan ancaman dunia maya.
Dokumen tersebut mencatat angkatan laut China sekarang menjadi yang terbesar di Asia dengan kemungkinan akan memiliki 70 kapal selam pada tahun 2020. Selain itu China juga memiliki angkatan udara terbesar di Asia.
Dalam dua dekade, setengah dari kapal selam dunia akan beroperasi di Samudra Pasifik dan setidaknya setengah dari pesawat tempur canggih di dunia akan dioperasikan oleh negara-negara di kawasan itu.
“China akan terus mencari pengaruh yang lebih besar di kawasan ini. Sebagai kekuatan utama, itu akan menjadi penting bagi stabilitas regional bahwa China memberikan jaminan kepada tetangganya dengan menjadi lebih transparan tentang kebijakan pertahanan, “kata dokumen itu sebagaimana dikutip The Guardian Kamis 25 Februari 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar