Kamis, 25 Februari 2016

TNI Rencanakan Bangun Pangkalan Udara di Biak, Merauke Dan Morotai


TNI tengah merencanakan pembangunan pangkalan udara di Kawasan Indonesia Timur seperti Biak, Morotai dan Merauke (photo : Kaskus Militer)

JAKARTA (BeritaTrans.com) – Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, pihaknya tengah merencanakan pembangunan pangkalan udara di Kawasan Indonesia Timur seperti Biak, Morotai dan Merauke. Pasalnya, wilayah udara di Jawa dianggap sudah terlalu padat dengan estimasi 1200 penerbangan setiap hari yang melalui Pantai Utara.

“Ini yang tidak benar, maka dengan demikian untuk melancarkan penerbangan untuk ekonomi juga dan untuk pilot setiap saat bisa terbang dan berlatih, maka akan kami kembangkan (pangkalan udara). Ada Biak  ada Morotai, ada Merauke dan sebagainya,” kata Gatot di Kantor Presiden, Jakarta sebagaimana dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Rabu, 24 Februari 2016.
Selama ini, pangkalan pesawat TNI AU di Pulau Jawa antara lain berada di Madiun, Yogyakarta dan Malang. Hal tersebut menunjukkan bahwa memang Jawa merupakan daerah pusat kekuatan TNI.

“Kami diperintahkan mengadakan observasi, analisa yang terbaik dimana di antara pangkalan-pangkalan itu, kemudian kami akan buat rencana,” ujarnya menambahkan.

Sementara wilayah timur Indonesia masih relatif kosong. Hanya, masih perlu penyesuaian pesawat misalnya untuk kebutuhan peralatan yang akan sesuai dengan wilayah lepas landas dan pangkalan udara nantinya. Sementara dengan alasan efektivitas penggunaan anggaran, TNI berencana akan membangun pangkalan tersebut sendiri.

Selain menjelaskan soal penambahan pangkalan udara, Gatot Nurmantyo juga menyampaikan adanya perubahan perbatasan pulau-pulau terdepan Indonesia. Salah satu contohnya perbatasan Indonesia dengan Australia yang berubah setelah Timor Timur menjadi negara sendiri yaitu Timor Leste.

Situasi ini menurut Panglima TNI harus disikapi dengan adanya penjagaan ketat di perbatasan, antara lain melalui pengembangan kekuatan Angkatan Udara dan Angkatan Laut di kawasan itu. “Perlu ada pelabuhan lagi di sana.” (viva).

(BeritaTrans)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar