Selasa, 09 Februari 2016

Maret Menhan Dipastikan Tandatangani Kontrak Pembelian Sukhoi SU-35

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan melakukan kunjungan kerja ke Moscow, Rusia, pada bulan Maret mendatang. Kunjungan ke Rusia ini, untuk memenuhi undangan sebagai pembicara dalam sebuah acara di Rusia.

“Selain itu, saya akan teken kontrak pembelian Sukhoi SU-35,” ujar Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, usai melakukan pertemuan dengan Sekretaris Pertahanan Rusia di kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, Selasa, 9/2/2016.


Maret Menhan Dipastikan Tandatangani Kontrak Pembelian Sukhoi SU-35

Ryamizard Ryacudu mengatakan pemerintah hanya akan membeli delapan hingga sepuluh jet tempur Sukhoi SU-35, meski kebutuhan TNI AU adalah satu skadron atau 14-16 pesawat.Kebijakan ini diambil agar tidak ketinggalan teknologi. “Begitu sudah jadi pesawatnya, ternyata ada pesawat yang lebih canggih lagi. Jangan sampai kita tertinggal teknologinya,” ujar Menteri Pertahanan.


Ryamizard Ryacudu masih merahasiakan harga satu unit Sukhoi SU-35 serta besaran anggaran pemerintah. Namun menurut sejumlah situs pertahanan, harga satu pesawat Sukhoi SU-35 sekitar US$ 50-70 juta, atau Rp 680 miliar hingga Rp 952 miliar, dengan kurs Rp 13.600 / dolar AS.

Sukhoi SU-35 adalah pesawat tempur canggih generasi 4,5 buatan Rusia. Pemerintah memilih Sukhoi SU-35 untuk menggantikan F-5 Tiger TNI AU yang sudah tua.

Jet tempur SU-35 berkursi tunggal, hasil pengembangan SU-27. Indonesia sudah mengoperasikan jet tempur SU-27 sejak tahun 2004 silam, sehingga pemerintah memilih SU-35 untuk memudahkan pilot dan teknisi TNI AU, yang pengoperasian dan perawatannya tidak jauh berbeda dengan SU-27.

Sukhoi SU-35 dapat terbang dengan kecepatan maksimum 2.390 kilometer per jam, sejauh 3.500-5.000 kilometer. Pesawat ini memiliki 14 cantelan senjata yang bisa diisi rudal, bom dan roket. (Tempo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar