Rabu, 02 Maret 2016

Koalisi Amerika Bahas Rencana Invasi Darat di Suriah

http://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2016/03/01/43/1089368/saudi-koalisi-amerika-bahas-rencana-invasi-darat-di-suriah-04j.jpgPejabat tinggi militer Arab Saudi, Brigadir Jenderal Ahmed Asseri. (Al Jazeera)

Pemerintah Arab Saudi mengungkapkan, koalisi internasional anti-ISIS yang dipimpin Amerika Serikat (AS) telah membahas rencana invasi atau serangan darat di Suriah sejak dua pekan lalu.

Namun, keputusan jadi tidaknya invasi darat itu belum diambil. Pernyataan dari Pemerintah Saudi itu disampaikan pejabat tinggi Kementerian Pertahanan Saudi, Brigadir Jenderal Ahmed Asseri, dalam sebuah wawancara melalui telepon dari Riyadh, Senin (29/2/2016).

Itu dibahas dua pekan lalu di Brussels,” katanya. ”Itu dibahas di tingkat politik, tapi itu tidak dibahas sebagai misi militer,” katanya lagi.

Setelah (pembahasan) ini digelar, dan diputuskan berapa banyak tentara dan bagaimana mereka akan beraksi, di mana mereka akan beraksi, kami akan ikut serta dalam itu,” lanjut jenderal Saudi itu, seperti dikutip Reuters, Selasa (1/3/2016).
Kita perlu untuk membahas di tingkat militer yang sangat ekstensif dengan para ahli militer untuk memastikan bahwa kita memiliki sebuah rencana,” imbuh dia.

Jenderal Asseri juga mengatakan bahwa Kerajaan Arab Saudi sekarang siap untuk menyerang kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melalui serangan udara dari pangkalan militer Incirlik, Turki selatan.

Di pangkalan militer itulah, empat pesawat jet tempur Saudi telah disiagakan pekan lalu. Namun, Asseri menegaskan, Saudi belum berpartisipasi dalam setiap serangan di Suriah.

Departemen Luar Negeri AS, menyatakan Saudi sebelumnya memang menyampaikan kemungkinan untuk mengerahkan pasukan daratnya di Suriah untuk melawan ISIS, namun ada banyak isu yang perlu dibahas tentang serangan potensial di negara Presiden Bashar Al-Assad itu.

Pengungkapan dari pejabat militer Saudi itu muncul di saat gencatan senjata diberlakukan di Suriah. Pemerintah Assad sebelumnya memperingatkan akan melawan setiap invasi darat oleh asing karena dianggap sebagai agresi.

Pengerahan pasukan darat akan menjadi eskalasi besar, sebab koalisi yang dipimpin AS berjumlah sekitar 60 negara.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby, mengatakan dalam briefing di Washington bahwa, Saudi telah berbicara tentang potensi untuk mengerahkan kekuatan darat di Suriah. ”Dan Amerika Serikat akan menyambut kontribusi itu dalam memerangi ISIS,” katanya.

Tapi ada banyak yang perlu dibahas dalam hal apa yang akan mereka lakukan, bagaimana dukungan koalisi untuk mereka ke depan. Jadi ada banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan,” ujar John Kirby. (mas)

  sindonews 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar