Bangsa
Indonesia sempat membuat negara tetangga takjub dengan kemampuan juga
keahlian Indonesia dalam membuat alat-alat dalam berperang. Tak
terkecuali negara besar seperti Amerika dan Australia pun tidak
memercayainya.
Indonesia sendiri mempunyai PT Pindad yang selalu menjadi sorotan bangsa luar atas produksi alat-alat tempur yang super canggih. Bahkan tidak sedikit ciptaan PT Pindad membuat dunia gempar, seperti senapan SP2 Kopassus hingga Panser Badak.
Selain itupun, baru-baru ini ada mahasiswa Indonesia bernama Adhitya Whisnu Pratama dan Muhammad Iqbal buat robot tank tanpa awak untuk TNI AD.
Berikut beberapa rangkuman yang dikumpul hasil karya bangsa Indonesia yang buat dunia kaget:
1. Senapan SPR 2 buat Kopassus
PT Pindad mampu membuat senapan sniper SPR 2 yang membuat dunia militer internasional kaget. Pasalnya, senapan ini mampu menjangkau target dengan jitu dalam jarak lebih dari 2 km.
"Kita sedang bikin 150 pucuk (senapan SPR 2) buat Kopassus, dunia sniper internasional sudah gempar. Senapan SPR 2 ini jangkauannya sampai 2 km," kata kadep komunikasi Pindad Sena Maulana di JIExpo Kemayoran Jakarta, Rabu (5/11).
Menurutnya jenis peluru senjata sniper SPR 2 ditakuti banyak negara. Peluru ini mampu menembus kendaraan lapis baja sekalipun.
2. Robot tank buatan mahasiswa Indonesia
Mahasiswa Institut Teknologi 10 November (ITS), Bachtiar Dumais Laksana (23) rupanya tak mau tinggal diam jika Indonesia tertinggal di bidang teknologi, utamanya pertahanan dan keamanan. Atas alasan itu pula, bersama Adhitya Whisnu Pratama dan Muhammad Iqbal membuat kendaraan taktis mini tanpa awak pertama.
Tank robot yang dikendalikan lewat remote control ini dirancang, dirakit dan diproduksi sendiri oleh ketiganya. Produk tersebut belum diproduksi massal, masih berupa purwarupa. Tank ini diberi nama War-V1.
Untuk mendukung aktivitasnya, mereka mendirikan perusahaan sendiri yang diberi nama BDL-Tech. Produknya tersebut sudah dilirik oleh Kodam Kodam VI/Mulawarman di Balikpapan, serta Batalyon Kavaleri 8 Divisi Infantri 2 Kostrad di Bandung.
"Saya sendiri direkturnya, bertiga, pengerjaan sudah makan waktu setahun lebih, kira-kira 13 bulan. Lengkap dengan desain, mekanik, rancang kendali elektronis. Kami memang kebetulan dari awal mau menyusun perusahaan yang bergerak di bidang hankam dan pendidikan," beber Bachtiar saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (1/2) kemarin.
3. Panser Badak buatan Pindad
Kadep komunikasi Pindad Sena Maulana menyatakan panser badak lebih unggul dari panser tarantula buatan Korea Selatan. Ada dua keunggulan yang dimiliki panser buatan anak bangsa ini, yakni manuver dan harga yang jauh lebih murah.
"Panser Tarantula dari Korea Selatan sama-sama 90 militer (canon), tapi badak lebih unggul. Kelebihannya pada manuvernya yang lebih tinggi. Harganya sesuai dengan budget TNI dan bentuknya sesuai dengan karakteristik Asia. Harganya di bawah Tarantula," kata dia.
Panser ini memiliki berat hingga 14 ton dan untuk mendukung laku kendaraan didukung dengan mesin diesel dari Renault, yaitu Diesel Inline 6 silinder Tubo Charger Intercooler berkapasitas 10.800 cc yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 340 horsepower.
Meski berbadan besar dan dilengkapi persenjataan berat, panser ini mampu mencapai kecepatan puncak hingga 90 kilometer per jam. Tak hanya memiliki kecepatan puncak yang cukup cepat, Badak diakui memiliki kemampuan manuver yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Panser Tarantula buatan Korea Selatan.
Sistem transmisi dari Badak sendiri menggunakan transmisi otomatis 6-percepatan. Memiliki dimensi panjang 6 meter, lebar 2.5 meter dan tinggi 2,9 meter, Badak Pindad memiliki kemampuan jelajah yang cukup luas sekitar 600 kilometer.
Untuk urusan kenyamanan dan kemampuan menghadapi medan yang ekstrem, PT Pindad menyematkan Independent Double Wisbone tanpa Spring ke Badak. Hal ini ditunjang dengan ban Runflat 1100-R22,5 yang mampu berjalan dalam keadaan tanpa angin hingga sejauh 80 kilometer pada kecepatan tertentu.
4. Juara menembak internasional, senjata TNI mau dibongkar
Ada kisah menarik di sela-sela kemenangan telak TNI dalam lomba menembak Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM). Mereka berhasil membawa 30 medali emas, 16 perak dan 10 perunggu. Jauh mengungguli peserta lain.
Nah, rupanya para tentara asing yang kalah ini curiga. Kok bisa menang telak seperti itu. Apalagi sudah delapan tahun TNI tak terkalahkan. Australia dan AS malah meminta senapan SS2 dan pistol bikinan Pindad.
"Curiga, mereka ngomong ke panitia. Minta dibuka ke panitia. Saya nggak izinkan lah. Semua kalau mau diperiksa, ya diperiksa," kata Kepala Staf TNI AD Jenderal Gatot Nurmantyo dengan sedikit kesal.
Tentu saja TNI tak melakukan kecurangan apapun. Semua kemenangan telak itu didapat dari kerja keras dan latihan berat semua anggota tim tembak Indonesia.
"Disangkanya kita pakai dukun apa?" canda Jenderal Gatot. (Merdeka)
Senapan SS-2 V5 Buatan PT. Pindad |
Indonesia sendiri mempunyai PT Pindad yang selalu menjadi sorotan bangsa luar atas produksi alat-alat tempur yang super canggih. Bahkan tidak sedikit ciptaan PT Pindad membuat dunia gempar, seperti senapan SP2 Kopassus hingga Panser Badak.
Selain itupun, baru-baru ini ada mahasiswa Indonesia bernama Adhitya Whisnu Pratama dan Muhammad Iqbal buat robot tank tanpa awak untuk TNI AD.
Berikut beberapa rangkuman yang dikumpul hasil karya bangsa Indonesia yang buat dunia kaget:
1. Senapan SPR 2 buat Kopassus
PT Pindad mampu membuat senapan sniper SPR 2 yang membuat dunia militer internasional kaget. Pasalnya, senapan ini mampu menjangkau target dengan jitu dalam jarak lebih dari 2 km.
"Kita sedang bikin 150 pucuk (senapan SPR 2) buat Kopassus, dunia sniper internasional sudah gempar. Senapan SPR 2 ini jangkauannya sampai 2 km," kata kadep komunikasi Pindad Sena Maulana di JIExpo Kemayoran Jakarta, Rabu (5/11).
Menurutnya jenis peluru senjata sniper SPR 2 ditakuti banyak negara. Peluru ini mampu menembus kendaraan lapis baja sekalipun.
2. Robot tank buatan mahasiswa Indonesia
Mahasiswa Institut Teknologi 10 November (ITS), Bachtiar Dumais Laksana (23) rupanya tak mau tinggal diam jika Indonesia tertinggal di bidang teknologi, utamanya pertahanan dan keamanan. Atas alasan itu pula, bersama Adhitya Whisnu Pratama dan Muhammad Iqbal membuat kendaraan taktis mini tanpa awak pertama.
Tank robot yang dikendalikan lewat remote control ini dirancang, dirakit dan diproduksi sendiri oleh ketiganya. Produk tersebut belum diproduksi massal, masih berupa purwarupa. Tank ini diberi nama War-V1.
Untuk mendukung aktivitasnya, mereka mendirikan perusahaan sendiri yang diberi nama BDL-Tech. Produknya tersebut sudah dilirik oleh Kodam Kodam VI/Mulawarman di Balikpapan, serta Batalyon Kavaleri 8 Divisi Infantri 2 Kostrad di Bandung.
"Saya sendiri direkturnya, bertiga, pengerjaan sudah makan waktu setahun lebih, kira-kira 13 bulan. Lengkap dengan desain, mekanik, rancang kendali elektronis. Kami memang kebetulan dari awal mau menyusun perusahaan yang bergerak di bidang hankam dan pendidikan," beber Bachtiar saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (1/2) kemarin.
3. Panser Badak buatan Pindad
Kadep komunikasi Pindad Sena Maulana menyatakan panser badak lebih unggul dari panser tarantula buatan Korea Selatan. Ada dua keunggulan yang dimiliki panser buatan anak bangsa ini, yakni manuver dan harga yang jauh lebih murah.
"Panser Tarantula dari Korea Selatan sama-sama 90 militer (canon), tapi badak lebih unggul. Kelebihannya pada manuvernya yang lebih tinggi. Harganya sesuai dengan budget TNI dan bentuknya sesuai dengan karakteristik Asia. Harganya di bawah Tarantula," kata dia.
Panser ini memiliki berat hingga 14 ton dan untuk mendukung laku kendaraan didukung dengan mesin diesel dari Renault, yaitu Diesel Inline 6 silinder Tubo Charger Intercooler berkapasitas 10.800 cc yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 340 horsepower.
Meski berbadan besar dan dilengkapi persenjataan berat, panser ini mampu mencapai kecepatan puncak hingga 90 kilometer per jam. Tak hanya memiliki kecepatan puncak yang cukup cepat, Badak diakui memiliki kemampuan manuver yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Panser Tarantula buatan Korea Selatan.
Sistem transmisi dari Badak sendiri menggunakan transmisi otomatis 6-percepatan. Memiliki dimensi panjang 6 meter, lebar 2.5 meter dan tinggi 2,9 meter, Badak Pindad memiliki kemampuan jelajah yang cukup luas sekitar 600 kilometer.
Untuk urusan kenyamanan dan kemampuan menghadapi medan yang ekstrem, PT Pindad menyematkan Independent Double Wisbone tanpa Spring ke Badak. Hal ini ditunjang dengan ban Runflat 1100-R22,5 yang mampu berjalan dalam keadaan tanpa angin hingga sejauh 80 kilometer pada kecepatan tertentu.
4. Juara menembak internasional, senjata TNI mau dibongkar
Ada kisah menarik di sela-sela kemenangan telak TNI dalam lomba menembak Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM). Mereka berhasil membawa 30 medali emas, 16 perak dan 10 perunggu. Jauh mengungguli peserta lain.
Nah, rupanya para tentara asing yang kalah ini curiga. Kok bisa menang telak seperti itu. Apalagi sudah delapan tahun TNI tak terkalahkan. Australia dan AS malah meminta senapan SS2 dan pistol bikinan Pindad.
"Curiga, mereka ngomong ke panitia. Minta dibuka ke panitia. Saya nggak izinkan lah. Semua kalau mau diperiksa, ya diperiksa," kata Kepala Staf TNI AD Jenderal Gatot Nurmantyo dengan sedikit kesal.
Tentu saja TNI tak melakukan kecurangan apapun. Semua kemenangan telak itu didapat dari kerja keras dan latihan berat semua anggota tim tembak Indonesia.
"Disangkanya kita pakai dukun apa?" canda Jenderal Gatot. (Merdeka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar